Sebagai manusia yang sok-sok an memperhatikan hal-hal berbau lingkungan, jadi lebih sering memperhatikan lingkungan sekitar terutama dari kacamata pelestarian lingkungan. Terlebih ketika emisi gas rumah kaca semakin ke sini semakin sering dibahas di media massa dan media sosial.
Karena seperti yang kita tau, seiring dengan perkembangan teknologi, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan semakin banyak. Sehingga mengakibatkan banyak dampak yang terjadi salah satunya adalah perubahan iklim dan bencana alam yang ekstrim.
Oleh karena itu, banyak negara yang sudah mulai melakukan mitigasi perubahan iklim untuk bisa mengurangi emisi gas rumah kaca ini. Alhamdulillah-nya Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam aksi ini.
Aksi ini sangat relevan dengan keadaan alam Indonesia yang memiliki hutan seluas 126 juta hektare. Luas ini sama dengan sekitar 10% total luas hutan dunia, ujar Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar pada saat peringatan Hari Hutan Internasional yang jatuh pada tanggal 21 Maret yang lalu.
Mungkin di antara #MudaMudiBumi yang lagi baca masih ada yang bingung. Emangnya Mitigasi Perubahan Iklim itu apa sih?
Pengertian Mitigasi menurut KBBI daring adalah tindakan mengurangi dampak bencana. Sehingga jika dikaitkan dengan mitigasi perubahan iklim, maka bisa dibilang sebagai tindakan mengurangi dampak perubahan iklim.
Lalu kemudian pertanyaan berikutnya: apa itu perubahan iklim? Kita mungkin sering mendengarnya sebagai sesuatu yang penting tapi tidak tau apa arti sebenarnya.
Perubahan iklim menurut situs wikipedia adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode waktu yang sangat lama. Bentuk perubahan berkaitan dengan perubahan kebiasaan cuaca atau perubahan persebaran kejadian cuaca. Penyebabnya adalah karena pemanasan global yang terjadi karena semakin meningkatnya gas efek rumah kaca yang ada di atmosfir Bumi.
Sehingga, Mitigasi Perubahan Iklim sangat perlu dilakukan sejak dini agar tidak bertambah parah dan kalo bisa berkurang dampaknya untuk kelangsungan kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi.
Kayaknya berat banget ya topik bacaan kamu hari ini 😂
Sebenarnya ga berat-berat banget, kok! Kalo kamu peka, harusnya kamu tau ada kejadian-kejadian yang mungkin seumur hidup kamu sebelumnya belum pernah terjadi, akhirnya kejadian juga.
Salah satu dampak perubahan iklim yang paling terasa di tempat saya adalah ketika beberapa bulan yang lalu terjadi curah hujan yang sangat tinggi. Bahkan ada hujan yang bisa bertahan 3 hari berturut-turut tanpa berhenti. Padahal, hujan itu terjadi dimana seharusnya bulan itu justru "jadwalnya" kemarau. Aneh kan?
Akibatnya, komplek perumahan yang saya tinggali, yang sebelumnya sejak pertama kali tinggal di sana tidak pernah banjir, akhirnya banjir juga. Walaupun mungkin banjirnya tidak separah dibeberapa tempat lainnya, tapi tetap aja ini sudah cukup membuat saya sadar bahwa alam sedang tidak baik-baik saja.
sumber foto: jatengdaily.com
Itu adalah salah satu dampak perubahan iklim yang paling ekstrim yang pernah saya rasakan selama ini. Jadi, kalo kita ga melakukan aksi mitigasi ini dari sekarang, kemungkinan generasi berikutnya akan menerima dampak yang jauh lebih besar daripada kita sekarang.
Sebetulnya kita ga perlu melakukan hal yang ribet atau yang teknis semacam bikin peraturan atau membangun infrastruktur ramah lingkungan begitu. Biarlah bagian yang agak susah sedikit itu jadi tanggung jawab pemerintah kita. Kita bantu dengan cara lain yang bisa dilakukan aja.
Kita bisa mulai dari hal terkecil dari diri kita aja dulu. Salah satunya melalui hobi yang kita miliki.
Misalnya saya yang kebetulan punya beberapa hobi. Salah satu yang paling saya suka adalah hobi jalan-jalan. Walaupun aslinya saya anak rumahan, tapi saya juga suka jalan-jalan. Makanya kalo bisa ketika jalan-jalan saya dokumentasikan dalam bentuk foto dan video. Biar ada kenang-kenangannya pernah ke tempat itu dan kesan pertamanya ga hilang begitu aja.
Salah satu aksi nyata saya #UntukmuBumiku adalah dengan jalan-jalan menggunakan transportasi massal atau bahkan berjalan kaki. Selain menghemat budget jalan-jalan, kegiatan ini juga bisa menghemat energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca di lingkungan sekitar.
Seandainya, semua yang punya hobi travelling melakukan hal kecil ini saja dampaknya pasti akan berpengaruh besar untuk lingkungan hidup. Untuk kamu yang mungkin masih travelling pake motor/mobil pribadi, coba deh sesekali pake transportasi massal atau jalan kaki gitu.
Dengan berjalan kaki, kita akan ngeliat detail-detail kecil yang mungkin akan terlewat kalo kita pake motor/mobil pribadi. Kita baru sadar ternyata selama ini jalan yang kita lewati ternyata ada ini-nya, ada itunya, dll dkk.
Dengan pake transportasi massal, kita akan merasakan hidup berkomunitas. Kita bisa berdesakan dengan orang yang mungkin belum kita kenal. Kita juga membantu pemerintah untuk bisa memanfaatkan pelayanan publik yang mereka sediakan. Menggunakan transportasi masal juga jadi satu cara kita menggunakan hasil pajak kita dengan bijak.
Saya lebih menganjurkan kamu untuk memperbanyak jalan kaki saat kamu travelling. Karena seperti yang kita tau sendiri, kualitas transportasi massal di Indonesia belum merata seluruhnya. Ada yang sudah bagus, ada yang masih biasa aja.
It is #TimeForActionIndonesia guys!
Kalo bukan kita yang ngejagain, kalo bukan kita yang beraksi terus siapa lagi? Jangan nunggu lingkungan rusak dulu baru gerak! Itu mah udah telat geraknya. Inilah kenapa aksi ini disebut "mitigasi" gengs! Karena mitigasi pada intinya adalah mencegah dan mengurangi dampaknya menjadi lebih besar.
Oleh karena itu saya menyerukan untuk kamu semua melakukan gerakan "1 Langkah Untuk 1 Generasi".
Dengan berjalan kaki, kita bisa menyelamatkan 1 generasi di belakang kita. Dengan berjalan kaki, kita bisa menyelamatkan Bumi dari kehancuran, yang dibuat oleh kita sendiri.
Gerakan ini dari kita, oleh kita dan untuk kita juga.
Kalo kamu ngerasa ga ada kontribusi dalam hidup ini, setidaknya kamu bisa melakukan hal kecil seperti ini. Atau minimal, kamu bisa melakukan mitigasi perubahan iklimmu sendiri dengan hobi yang sedang kamu lakukan.1 Langkah, bukan berarti kamu harus jalan kaki terus. Tapi 1 langkah bisa berarti 1 perubahan kecil dalam hidupmu yang bisa menyelamatkan Bumi di masa depan untuk generasi kita.
Manfaatin momentum Sumpah Pemuda yang sebentar lagi akan berlangsung, kita upgrade sumpah pemuda versi masing-masing:
"Kami Muda Mudi Bumi, bertempat tinggal di Bumi, akan menjaga tempat tinggal kami sepenuh jiwa raga kami, untuk generasi berikutnya!"
Apa mitigasi perubahan iklim dan sumpah pemuda versi kamu gengs? Coba tuliskan di kolom komentar ya!