Nikah Muda : Salah Langkah atau Berani?

Di umur yang sudah menginjak angka 22 ini, menurut saya umur di mana saya sedang bimbang menentukan masa depan seperti apa yang akan saya jalani. Bukan berarti saya tidak tau arah masa depan saya kemana, tetapi saya bingung antara mewujudkan mimpi atau mempunyai istri, setelah punya penghasilan sendiri tentunya.
Soalnya, saat saya masih berkutat dengan tugas-tugas kuliah saya, teman-teman seangkatan sewaktu saya sekolah dan kuliah ada beberapa diantara mereka yang sudah menikah. Kalau saya tidak salah hitung, sudah ada 4 orang yang berkeluarga. Sedikit memang, tetapi cukup menggoyahkan saya.

Menikah itu menurut saya adalah hal yang sangat sakral dan punya tanggung jawab yang berat untuk diemban, apalagi jika kalian yang membaca tulisan ini adalah seorang laki-laki. Karena tanggungan kita bertambah saat menikah, bukan cuma untuk memenuhi kebutuhan sendiri, namun juga kebutuhan istri. Apalagi jika belum punya penghasilan tetap, bisa berantakan. Orang tua mana yang mau menikahkan anaknya dengan seseorang yang menghidupi dirinya sendiri saja belum bisa? Pasti tidak ada.

Saya tidak mau gegabah mengambil keputusan untuk menikah. Saya takut menikah muda adalah langkah yang salah bagi saya. Bisa saja menikah untuk menghalalkan nafsu yang terpendam selama ini. Jika saya menikah atas dasar hal itu, maka itu adalah langkah yang salah. Konsep menikah bukan seperti itu kalau menurut saya. Menikah karena saya dan pasangan terlanjur melakukan hubungan terlarang dan akhirnya hamil sebelum menikah juga langkah yang salah, meskipun langkah itu harus diambil jika tidak ingin dicap sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab.

Namun jika menikah karena saya dan pasangan siap lahir dan bathin untuk menjalaninya bersama dan menyadari resiko yang kami ambil, itu adalah langkah berani. Karena menikah bukan hanya kebahagiaan saja yang dihadapi, akan ada masa-masa di mana hal kecil saja bisa membuat kita dan pasangan bertengkar. Jangankan saat menikah, di masa pacaran saja sudah kita temui masalah yang berawal dari hal sepele. Kita harus sadari dan siap akan hal itu.

Menikah bukan hanya berbagi pelukan dan canda tawa bersama, akan tetapi lebih dari itu. Kita berbagi semuanya. Membagi waktu, peran, pikiran, masalah, bahkan jiwa kita, semuanya untuk pasangan kita. Karena kita tinggal bersama dengan pasangan kita, sehidup semati, bukan lagi pacaran yang hanya bertemu seminggu 3 atau 4 kali. Bukan lagi sekadar bertemu, makan malam bersama, menonton film di bioskop lalu ketika pulang hanya bisa saling pandang karena masih belum bisa tinggal bersama. Memang, sih ada yang baru pacaran sudah tinggal bersama, namun budaya kita bukan seperti itu.


Kalian sendiri bagaimana? Apakah punya keinginan untuk menikah di usia muda (22-25 tahun) ? atau ada diantara pembaca blog ini yang sudah menikah diusia muda? Bisa share di sini hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan jika ingin menikah muda?

Nongkrong Kere

Di kota kalian ada semacam alun-alun atau taman kaya gitu,ga? Kalo malam sering rame orang nongkrong di sana,kan? Kalo ada taman dan banyak orang-orang nongkrong di sana, ada kemungkinan tempat nongkrongnya asik atau emang mereka lagi ga punya duit tapi pengen dibilang eksis/ gaul. Kalo saya boleh sebut itulah yang dinamakan Nongkrong Kere.



tempat nongkrong gratisan anak muda kere
via devieafriani.blogspot.com

Nongkrong Kere itu sudah ada dari dulu kayanya. Makanya taman-taman kota itu selalu ada di mana-mana. Bukan cuma buat kota jadi lebih indah dan asri, tapi juga karena banyak anak-anak muda yang pengen nongkrong tapi ga punya duit buat ke cafe. Jadilah mereka begitu bahagia ketika ada taman yang sediakan oleh pemerintah kota. Seolah-olah mereka kegirangan seperti sedang melihat oase di padang pasir, mata mereka terbelalak kaya abis ngeliat hantu, terus mereka teriak sambil lari-lari, SATPOL PP !! ternyata itu tadi waria yang lagi mangkal -_-

Engga.. engga.. ini serius. Tapi lumayan banyak loh waria-waria ditangkap di taman kota karena sering mangkal di sana hahahaha. Oke-oke, cukup.

Emang bener kata bang @pandji di Standup Specialnya yang bertajuk "Mesakke Bangsaku" bahwa potensi terbesar di Indonesia adalah budaya nongkrongnya. Makanya 'tujuh sebelas' berkembang biak dimana-mana, untungnya di Banjarmasin ga ada. Saya,sih berharapnya ga bakal ada, ngapain juga? Cafe-cafe yang ada aja belum rame, gimana kalo mereka datang? Kasian pengusaha lokal di sini.

Masalahnya adalah, ga semua yang nongkrong itu punya duit. Kadang ada aja gitu yang nongkrong ga bawa duit, nebeng pula sama temennya. Karena pengen ngeksis bareng aja. Takut dibilang kurang pergaulan.

Kalo nongkrongnya sama temen-temen sejenis.. eh.. maksudnya sesama temen cowo ya ga masalah. Kita tau sama tau aja. Wajar kalo cowo kere, yang ga wajar itu kalo cowo kere tapi ngakunya kaya. Mana ada yang lebih PHP daripada cowo yang kere tapi ngaku kaya? ga ada ! hahahah.

Nah kalo kalian, kita, para cowo, nongkrong sama gebetan atau pasangan, dan kere, malu,men ! Kemana martabat kita sebagai lelaki ? Harusnya kalian itu malu sebagai cowo yang ga punya duit tapi ngajakin pacarnya nongkrong. Usaha dikit, ngutang kek atau gadai barang,kek. Terserah, yang penting ga bikin malu kaum lelaki. 

Saya masih sering liat di sini ada aja gitu bawa pacarnya nongkrong di taman cuman ngobrol-ngobrol doang. DIkasih makan engga, dikasih minum engga, dikasih cinta doang. Cewe sekarang itu emang butuh cinta, tapi mereka manusia, perlu makan, bukan cuma kalian yang perlu, cewe juga. Yang lebih terhormat dikit,lah nongkrongnya, ajakin makan dulu,kek. Baru habis itu nongkrong di taman, ga masalah.

Kasian cewe kalian kalo nongkrong gratisan terus. Entar lama-lama dia juga bingung, "ini pacar gue motornya ninja 125, tapi kok ga pernah ngajakin gue makan di restoran yang sering dia ceritain,ya?" kalian mau jawab apa kalo dia sampe beneran nanya kaya gitu? 

Jadi cowo itu modal dikit dong, meskipun cewe kalian pengertian dan mau aja ngeluarin duit buat bayar makan kalian sama-sama, seengganya kalian dulu yang bayarin. Kalo ga punya uang bilang aja, jujur sama pasangan. Jujur itu lebih baik daripada harus membohongi pasangan untuk memberikan kenyamanan sesaat. Kalo pasangan kalian ngerti, mereka ga bakal marah,kok. Dijamin,deh !

Ajakin pacar ke mana,kek gitu. Ke mall, terus belanja. Atau ga ke cafe minum sama makan di sana. Terus bayarin dia. Ga masalah. Nih, ya, kalo udah tau dibayarin sama cewe kalian, tau diri, jangan ngelunjak, habis makan di sini, belanja ke sana, beli ini, beli itu banyak sekali, semua semua semua dapat dikabulkan dap.. eh maaf keterusan. Emang cewe kalian ATM berjalan apa? Mereka juga perlu duit kali, buat keperluan mereka sendiri. Dibayarin makan aja udah syukur.

Asal jangan keseringan juga minta dibayarinnya. Mentang-mentang dibayarin terus-terusan nyari alasan biar dibayarin. Ga boleh juga kaya gitu. Lelaki harus jadi prioritas ngeluarin duit, seengganya buat makan. Kalo kalian punya duit lebih buat belanjain pasangan macam-macam, ya silahkan. Pokoknya jangan bikin malu kaum lelaki.

Nongkrong kere itu gapapa sekali-sekali. Tapi sekali-sekalinya jangan banyak. Itu namanya bukan sekali-sekali, tapi hobi.

Tenggelam Setelah Badai dan Bermain Piano di Timur Tengah

Saya sering sekali mimpi aneh. Dan ini kesekian kalinya saya mengalami mimpi aneh itu, karena terlalu aneh mungkin ada baiknya kalo saya ceritakan di sini.

Ketika mimpi saya tau-tau berada di sebuah cafe bersama dengan teman-teman saya di komunitas, buat ikut acara mereka, kebetulan saya di situ tampil juga untuk pertama kalinya setelah sekian lama vakum. Setelah selang beberapa lama, saya baru sadar bahwa ternyata cafe itu berada di pinggir sungai setelah saya melihat kapal yang terdorong oleh ombak yang cukup besar. Dan entah kenapa saya mengenali kapal itu seperti ada dimimpi saya sebelumnya (absurd sekali). Saya kemudian berbicara dengan orang di samping saya "Loh, itu kan kapal yang ada di cafe ujung sana", kemudian orang itu menjawab "Iya,ya untung aja kapalnya diiket. Kalo ga bisa-bisa nubruk ke cafe ini".

Di sini kejadian anehnya bermula, entah karena kekuatan apa, tiba-tiba saya, orang yang di samping saya, dan 2 orang wanita di samping saya (yang di mimpi itu salah satunya pake jaket dan helm pink serta masker pink dan nongkrong di cafe (kurang absurd apalagi coba ni cewe?)) terbang ke tengah-tengah sungai yang sedang berombak besar itu. Saya dan laki-laki di samping saya tadi terjatuh di dalam kapal speedboat yang tidak terikat, sementara 2 cewe tadi itu terjatuh di jetski yang ada di sebrang cafe.

Setelah kami ber 2 terjatuh, tiba-tiba saja ada ombak besar yang membawa kapal yang saya masuki siap untuk menghempaskan kami, sebelum kami terhempas ke dasar ombak, saya lebih dulu terjatuh dari kapal dan megap-megap minta tolong karena ga bisa berenang (ini sesuai kenyataan,nih -_-). Belum sempat saya tenggelam saya sudah ditolong oleh penjaga sungai (sejenis penjaga pantai mungkin) yang ada di sekitar situ. Tapi anehnya, saya ditolong tidak dengan membawa saya naik ke kendaraan mereka, saya malah 'diseret' ke pinggir sungai menggunakan alat pernapasan selam yang tabungnya di bawa oleh si penjaga sungai tadi. setelah sampai di pinggir sungai, saya berusaha untuk memanjat agar bisa naik untuk bernafas. Namun karena ombak terus menerus menerpa pinggiran, saya sangat kesulitan, apalagi karena tidak bisa berenang. Alat selampun terpaksa dilepaskan oleh si penjaga pantai, sehingga saya semakin kesulitan.

Sedikit demi sedikit napas saya mulai habis. Dan sampai akhirnya saya tidak mampu lagi untuk bernapas, badan saya semakin lemah dan tidak kuat lagi untuk mencengkram pinggiran sungai. Saya pun akhirnya tenggelam.

Mimpi masih berlanjut.

Entah kekuatan apa tiba-tiba saya bisa kembali bertenaga untuk mengkram pinggir sungai itu dan dapat memanjat ke atas. Lalu kemudian saya ditolong oleh orang-orang yang berada di sana. Saya sendiri bingung, kok bisa saya sampai ke atas? Kan tadi udah mati ya? Sampai-sampai saya liat lagi ke bawah apa ada mayat saya di sana. Lalu saya bertanya pada teman saya di sana "Ini dimana? Kok saya hidup lagi? Ini surga,bukan? Kan saya tadi udah mati", saya begitu bersikeras bahwa saya sudah mati karena yakin sekali bahwa tadi saya tenggelam ke dasar sungai.Orang-orang disekitar saya tertawa melihat saya yang kebingungan. Lalu saya ditenangkan oleh teman-teman saya.

Dan taukah kalian ternyata saya ada 2 orang? Saya aja bingung -_- gimana saya bisa ada 2 orang. Setelah kejadian tenggelam di cafe tadi, sekonyong-konyong saya ada di sungai lagi, dan harus memanjat ke atas lagi untuk bernapas. Bedanya ketika saya sudah mencapai di atas, bukan cafe yang saya temui, melainkan sebuah gedung ! Futuristik sekali, bukan? Gedung yang di bawahnya ada sungai dan ada orang seperti saya yang masuk ke sana. Sampai di atas, saya berada di.. semacam selasar tangga.

Dan anehnya saya sudah berpakaian putih-putih ala-ala bangsa romawi. Kemudian ketika saya ingin berteriak minta tolong, saya sadar saya sedang berada di sebuah upacara, mungkin upacara perkawinan. Saya hanya melambaikan tangan saja untuk mendapat perhatian orang-orang itu, kebetulan saya berdiri dengan posisi para undangan membelakangi saya. Setelah cukup lama melambaikan tangan, akhirnya saya didatangi oleh perempuan paruh baya, mungkin panitia acara di sana, kemudian bertanya "Kamu kenapa berada di sini?" "Saya juga tidak tau" jawab saya. "Cepat ke sana ! duduk diantara undangan" "Tidak mau" kata saya "Saya ingin bermain piano" entah kenapa saya ingin bermain piano di acara yang baru pertama kali saya datangi itu. "Kamu,kan tidak bisa main piano" kata wanita itu, "Ajari saya sebentar saja, saya langsung bisa" dengan pe-de nya berbicara seperti itu.

Akhirnya saya diajak oleh perempuan itu keluar ruangan dan disuruh menunggu di sana beberapa saat. Ternyata di luar itu sepi, hanya beberapa orang yang seliwiran lewat. Saat saya menunggu itu, ada seorang laki-laki yang berdiri menghadap mmm.. apa ya? mungkin meja resepsionis. Saya ikuti saja dia, berdiri agak di sampingnya lalu menghadap ke meja resepsionis itu.

Sampai ketika ada seorang wanita muda, mungkin seusia saya berparas sangat cantik mengenakan hijab dan baju panjang namun tetap modis. dengan bentuk wajah menyerupai orang Arab ikut-ikutan melakukan hal yang sama seperti saya sambil tersenyum kepada saya. Saya tidak akan pernah lupa senyum manis itu walaupun hanya dalam mimpi. Cantikkkkkk sekali.

Sayangnya saya tidak sempat menanyakan namanya siapa karena saya keburu bangun dari tidur siang saya hari ini.

***

Terimakasih telah membaca cerita saya tentang mimpi absurd di siang hari. Semoga kalian bisa terhibur. Dan mungkin diantara kalian pembaca blog ini ada yang pernah mengalami kejadian serupa atau mungkin benar-benar terjadi di dunia nyata, silahkan berbagi di kolom komentar. 

Pertama Kali Ber- Car Free Day

Sebelumnya, semenjak pertama kali Car Free Day (CFD) diselenggarakan di Banjarmasin, saya tidak pernah mengikutinya. Maklum saja, hari minggu dimanfaatkan untuk istirahat di rumah. Jadi tidak pernah merasakan bagaimana CFD di Banjarmasin pada saat minggu pagi. 

Baru minggu kemarin, tepatnya 11 Mei yang lalu saya mengikuti CFD. Itupun karena sebelumnya janjian dengan teman-teman saya untuk mengikuti event pembagian es krim gratis yang diadakan di wilayah CFD.

Karena sudah berniat untuk ikut, saya pun bertekad untuk bangun pagi, dan rencananya saya mengajak ibu saya untuk ikut ke acara itu. Maklum lagi single, jadi bukan pacar yang dibawa. Janjian sama teman-teman saya sekitar habis subuh sudah ada di sana. Habis subuh itu kalo dikonversi ke waktu, kira-kira pukul 6 pagi, lah.

Lalu tiba minggu paginya, karena kemarin malamnya begadang nonton bola sampai jam 3, jadilah akhirnya bangun pas jam 6 pagi. Teman saya yang lain sudah di sana sementara saya masih di rumah. Setelah siap-siap, berangkatlah saya dan Ibu saya ke sana, di jalan kita ber 2 heran sendiri, kenapa banyak yang pake baju merah,ya? Saya baru inget, teman saya bilang kalo acara pembagian es krim gratis ini ada dresscodenya. Dan dresscodenya itu adalah baju merah ! Sementara saya pake baju putih, dan Ibu saya pakai baju warna cream nampaknya.

Bermodalkan tampang cuek, kami dengan entengnya nyelonong ke parkiran yang disediakan panitia pembagian es krim gratis. Baru mau masuk parkiran aja macetnya ampun-ampunan. Udah kaya ada acara dangdutan di tengah jalan aja.

Setelah menemukan tempat parkir yang pe-we kami akhirnya masuk ke halaman kantor Gubernur yang kebetulan dijadikan pusat hiburan di mana di sana ada panggung besar untuk para pendukung acara beraksi (halah). Kami memilih untuk keluar dari halaman kantor gubernur untuk melihat ke area yang lebih luas. Dan di sana ternyata sudah ada pasukan drum band yang siap-siap keliling area CFD buat menandakan bahwa acara itu dimulai.
pembagian es krim membludak banyak sekali bikin macet
ini salah satu kawasan yang dipadati saat pembagian kupon es krim

Niatnya,sih ga pengen dapetin es krim gratisnya, cuman mau ngumpul bareng temen aja awalnya. Ternyata kita semua misah-misah. Yang satu dimana, yang lain dimana. Jadinya kita punya acara sendiri-sendiri,deh. Karena nasib temen-temen yang lain ga tau kemana, saya dan ibu akhirnya memutuskan untuk berjalan melihat pasar terapung yang ada setiap CFD berlangsung. (FYI, pasar terapung di banjarmasin ga cuman ada pas CFD aja, pasar terapung juga ada wilayahnya sendiri, yang di CFD ini cuman sebagian aja)
pasar terapung
para penjual di Pasar Terapung KW
Pasar Terapung ini menjadi salah satu ciri khas dari kota Banjarmasin yang memang banyak dikelilingi sungai. Dan selalu jadi tempat kunjungan pariwisata terfavorit para wisatawan jika berkunjung ke Banjarmasin. Kalian yang berencana ke sini, mesti nyoba ke Pasar Terapung dulu, kalo ga, liburan kalian ga bakal afdol.
pasar terapung siring sebrang sabilal
suasana di pasar terapung


Pasar Terapung di siring sebrang Sabilal (atau sebut saja Pasar Terapung KW) ini agak berbeda dengan Pasar Terapung yang asli. Bedanya apa? Jika Pasar Terapung asli para penjual dan pembeli sama-sama berada di atas kelotok, maka Pasar Terapung KW ini, hanya penjualnya yang berada di atas kelotok, sementara pembelinya berdiri di lantai kayu yang mengapung di pinggir sungai, atau disini disebutnya lanting (KJSS*). Jadi menurut saya, masih belum bisa dikatakan Pasar Terapung, lebih ke Pasar Semi Terapung,sih kayanya hehehe.
pemandangan di pasar terapung KW
Tapi ide menciptakan Pasar Terapung KW ini bagus sekali, kalo tidak begitu, lama-lama ciri khas Banjarmasin sebagai kota Seribu Sungai bisa hilang. Karena tidak semua orang dapat menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Terapung yang asli. Lalu apakah cuma ada Pasar Terapung KW di siring sebrang Sabilal ini?

Selain Pasar Terapung KW, ada juga panggung kecil yang disediakan Pemkot untuk pertunjukan seni musik khas Kalimantan Selatan, yaitu Musik Panting. Menurut saya, salah satu ide cemerlang dari pemkot Kal-Sel membawa kesenian khas daerah Kal-Sel ke tempat umum seperti ini. Sudah jarang saya melihat pertunjukkan musik panting digelar kecuali jika ada acara-acara khusus saja.
musik panting musik khas kalsel
pertunjukkan musik panting
Di siring ini kita juga menikmati berbagai macam kuliner yang di jual, ada nasi kuning, lontong, bubur ayam, dan lain-lain dengan harga yang cukup terjangkau. Bukan cuma kuliner, kita juga bisa menjumpai penjual baju, topi, kacamata, bahkan penjual obat yang ributnya ngalah-ngalahin suara mesin kelotok juga ada. Rame,lah pokoknya.

Akan tetapi, masih ada saja pengunjung yang doyan buang sampah sembarangan di sini. Padahal pemkot sudah menyediakan banyak wadah sampah. Sangat disayangkan. Padahal di siring ini wilayahnya cukup bersih dan asri karena banyak pohon-pohon yang ditanami untuk tempat berteduh para pengunjung.

Percuma pemerintah menyediakan tempat sampah kalo ujung-ujungnya malah buang sampah sembarangan. Untungnya saya tidak melihat ada yang membuang sampah ke sungai. Saya akan foto kalo memang ada yang melakukannya, biar dia malu.

Untuk sementara ini review yang bisa saya berikan.
Semoga bermanfaat dan bisa jadi bahan koreksi untuk teman-teman yang sering buang sampah sembarangan saat CFD. Terima kasih.

*KJSS : Koreksi Jika Saya Salah
**semua foto adalah dokumentasi pribadi

Untuk Anak Masa Depan

Dulu, sewaktu masih SMP kelas 3, saat saya sekitar umur 14 tahun (sekarang 22) , guru Geografi saya pernah berkata pada murid-murid, "kalian itu akan menjadi generasi digital. Kalian akan merasakan kemajuan teknologi masa depan" Saya selalu ingat perkataan beliau hingga sekarang. Semoga Tuhan mengirimkan rahmatNya untuk beliau dan keluarga beliau dimanapun berada. Karena beliau saya tau bahwa saya akan menghadapi situasi pada masa sekarang. Masa dimana teknologi mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia.

Mulai dari bangun tidur, sampai tidur lagi, kita selalu berinteraksi dengan teknologi. Saat dulu, sebelum zaman digital ini datang, kami masih sering main di luar rumah, entah itu sekadar mengobrol saja, atau bermain petak umpet, kelereng, sepak bola (walaupun ukuran lapangannya hanya selebar aspal komplek) tapi kami bermain dengan gembira. 

Saat itu, kami hanya mengenal playstation saja sebagai alat bermain digital.
Dulu kami masih belum mengenal point blank, countre strike, moodoo marble,dan game online lainnya.
Atau game yang bisa dimainkan di hp seperti line cookierun dan flappy bird

Saat itu, jejaring sosial belum terlalu heboh seperti sekarang. Kami masih belum mengenal instagram, facebook, twitter, path,dll. Bahkan dulu, hp pun hanya orang tua kami yang punya, anak-anak seusia kami belum diberi izin untuk mempunyai hp, karena masih terlalu kecil.

Untuk anak masa depan.
Dulu, kami tidak terbiasa tidak berbicara dengan lawan bicara kami saat berada di warung/restoran/atau cafe. Karena kami tidak membawa gadget seperti kalian sekarang.

Dulu kami lebih sering dimarahi karena terlalu sering bermain di luar rumah. Tidak seperti sekarang, dimarahi karena terlalu sering bermain di dalam rumah.

Tahukah kalian tentang permainan kotak rokok? Permainan yang memanfaatkan bekas bungkus rokok?
Dimana tiap bungkus rokok mempunyai nilai masing-masing. Semakin langka bungkus rokok yang kami punya, semakin mahal nilainya
permainan kotak rokok
sumber

Atau tahukah kalian dengan permainan lompat tali? Di Banjarmasin kebanyakan menyebutnya begitu. Dimana 'tali' yang dimaksud dibuat dari karet gelang kemudian dianyam sedemikian rupa sepanjang yang diinginkan untuk kemudian diputar oleh 2 orang di kedua sisinya.
anyaman lompat tali
sumber

permainan zaman dulu lompat tali yang jarang dimainkan sekarang
sumber
Masih ada lagi, main yasin. Begitu dulu kami menyebutnya waktu SD, yang setelahnya saya ketahui bernama Gala Asin, bukan yasin. Dimana permainan ini memerlukan banyak orang, yang terdiri dari 2 kubu, kubu pertama adalah mereka yang bertugas menjadi penjaga. Dan kubu kedua adalah mereka yang bertugas menjadi penyerang untuk menorobos penjaga-penjaga itu.
sumber
Terakhir, dari sekian banyak permainan yang dulu kami mainkan,nak. Pernahkah kalian mendengar main inting? atau lebih dikenal dengan Engklek. Mungkin ini terdengar asing bagi kalian. Tapi bagi kami itu permainan yang sering dimainkan dulu. Permainan ini bisa dimainkan sendiri ataupun bersama teman-teman. Lemparkan sesuatu sebagai undas (saya tidak bisa mengartikan ke bahasa Indonesianya seperti apa, tapi di Banjarmasin dibilangnya begitu) kalian dengan membelakangi gambar, lalu melangkahlah sesuai dengan angka yang tertera di kotak di mana undas kalian berhenti. 'Melangkah' di sini bukan berarti berjalan, tetapi melompat dengan kaki sebelah. Seru,kan?
permainan engklek atau inting disebutnya
sumber
Untuk kalian, anak-anak masa depan. 
Semoga kalian tidak terhipnotis oleh hebatnya teknologi. Karena tak ada yang lebih mengasyikkan daripada bermain dengan teman-teman kalian di luar rumah.
Boleh saja kalian menggunakan teknologi, tapi tak mesti harus sampai menjadi orang yang anti sosial,nak.
Jadilah anak-anak masa depan yang menjaga budaya-budaya tradisional dari daerahmu masing-masing.

Karena dari budaya tradisional itu, kita bisa bersatu seperti sekarang.

#BanggaJadiSingle

Saya heran, kenapa di dunia ini status single itu identik dengan sebuah kehinaan atau ketidakpantasan. Kaum single selalu di bully oleh yang sudah punya pasangan. Kenapa harus seperti itu?

Seharusnya mereka (kaum couple) berfikir bahwa mereka itu minoritas di dunia ini. Seperti yang pernah bang @pandji bilang di show StandUpnya yang bertajuk "Mesakke Bangsaku" : "Di Indonesia, yang mayoritas belagu sama yang minoritas. Yang minoritas merasa kecil dihapadan yang mayoritas"

Faktanya, lebih banyak kaum single daripada kaum couple. Lihat aja sekeliling kamu, misalnya kalian lagi kumpul ber 10, tapi cuman 1 diantara 10 itu yang punya pasangan. Artinya dia minoritas dihadapan kaum single. Kita (kaum single) harusnya jumawa dihadapan mereka yang couple.

Orang-orang cendrung memandang negatif terhadap kaum single. Padahal, kan ya sama aja. Sama-sama manusia, sama-sama bisa makan. Emang ada orang kalo single jadi ga boleh bergaul sama orang gitu? Semacam penyakit menular ke orang lain. Ga gitu juga. Single itu bukan suatu hal yang negatif kalo menurut saya.

Orang menjadi single tentu punya alasan, dan orang punya pasangan juga tentu punya alasan. Orang menjadi single bisa saja karena terpaksa, mungkin karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau memang ingin fokus mengejar mimpinya. Atau dia tidak ingin terikat dengan lawan jenis. Hanya ingin memperbanyak teman saja. Single bisa saja karena pilihan, memilih untuk sendiri daripada bersama tapi saling menyakiti.

Single lambang dari sebuah keikhlasan diri. Menjadi single membuat kita punya banyak waktu untuk belajar melihat siapa diri kita sebenarnya. Apakah kita pantas untuk mendapatkan pasangan yang seperti kita inginkan selama ini? Zaman terus berkembang, begitu pula selera wanita terhadap pria ataupun sebaliknya. Menjadi single membuat kita bisa mengobservasi banyak variasi selera untuk mencari pasangan. 

Saat punya pasangan, kita belum tentu bisa seperti itu. Karena kita hanya memfokuskan diri agar bisa memantaskan diri untuk pasangan kita saja. Tap bukan berarti saat single kita jadi memantaskan diri untuk semua calon pasangan, kewalahan yang ada.

Menjadi single adalah kesempatan untuk bisa jadi lebih baik untuk pasangan yang lebih baik. Masa lalu dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk kita. Buktikan kita bisa berubah.
#BanggaJadiSingle karena kita tidak perlu repot-repot untuk membahagiakan pasangan kita (ya iyalah. emang ga ada pasangannya -_- ). Jika saat berpasangan semua yang kita lakukan adalah untuk membahagiakan dia, maka ketika single, semua yang kita lakukan adalah untuk kebahagiaan kita sendiri. Kita yang ciptakan kebahagiaan kita sendiri, tanpa harus bergantung pada orang lain.

Kadang saat menjadi couple kita harus bisa meredam ego kita sendiri agar pasangan bahagia. Misal, ketika seorang cowo yang hobi nonton pertandingan bola dihadapkan dengan 2 pilihan : 1. Menonton pertandingan bola  di rumah karena ini pertandingan yang menentukan siapakah yang juara pada musim ini dan kamu ga mau kalo cuman nonton beritanya aja esok harinya. 2. Harus nemenin pasangan ke salon (dan kalo kamu nolak dia bakal ngambek) yang kalo pergi ke sana harus kena macet, di jalan pasangan kamu lagi PMS dan ga bisa salah sedikit, terus pas udah nyampe salon, salonnya malah tutup dan pulangnya kamu yang dicuekin sama dia karena bete ga bisa nyalon, cueknya berlanjut sampai 3 hari kemudian.

See? Yang ada kita harus memilih pilihan nomer 2 dan menelan ego kita sendiri untuk membahagiakan pasangan kita, yang mungkin bisa saja berakhir lebih parah atau lebih happy ending dari ilustrasi yang digambarkan tadi.

Kita harus bangga menjadi kaum single. Karena kita mayoritas. Jangan takut di bully oleh kaum couple. Mereka itu minoritas. Ingat ! MINORITAS.

Menjadi single atau couple itu pilihan. Dan masing-masin pilihan punya konsekuensi sendiri. Tiap orang punya alasannya sendiri ketika memilih single atau couple.

Tidak perlu memandang hina kepada yang single dan tidak perlu iri kepada yang couple.

Sudah banyak keuntungan jadi single yang saya paparkan di atas. So, silahkan deklarasikan diri anda jika anda #BanggaJadiSingle !

Pamer : Pencitraan atau Penyakit?

Saya tidak mengerti apa tujuannya orang-orang di luar sana harus memposting dahulu makanan yang akan dimakannya ke instagram sebelum makan. Entah itu sebuah kewajiban untuk dirinya, atau sekadar ingin pamer. 

Teknologi sekarang semakin canggih, sehingga dengan mudahnya orang-orang mempamerkan apa yang dilihatnya, dipunyainya, atau bahkan yang belum dimilikinya sekalipun.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan orang-orang diluar sana menjadi hobi memamerkan sesuatu?

Saya mencoba menganalisa menjadi 2 bagian, mari kita simak sama-sama.

Pamer Karena Pencitraan
Jenis pamer yang seperti ini adalah untuk orang-orang yang ingin terlihat eksis, terutama di dunia maya dan lingkup pergaulannya. Misalnya, setiap kali ketika dia hang out atau bahasa kerennya nongkrong dengan teman-temannya, langsung dia share ke semua media sosial yang dia punya. Biar keliatannya jadi anak gaul dimata teman-temannya yang lain. Padahal ga tau aja, dia cuman mesan minuman yang paling murah di tempat itu. Hahahahaha
nongkrong di cafe tapi mesan menu yang paling murah alias kere
sumber

Kemudian ada lagi orang yang suka memfoto makanan yang akan dimakannya dan mempostingnya ke instagram (tentu saja akun instagramnya sudah terkoneksi dengan akun media sosial lainnya) untuk dipamerkan. Syarat memposting foto makanan di instagram ini cuma 1 : makanan yang ingin dipos harus mahal dan elit. Selain dari itu, tidak boleh dipos. Itu semacam aturan tidak tertulis dari kalangan muda-mudi yang kebelet eksis.
Padahal dia sendiri itu tidak tau makanan macam apa yang dia pesan, atau barangkali dia mendapatkan makanan itu karena dia ikut suatu acara dan mendapatkan jatah makan siang seperti itu. Well, buat muda-mudi yang kebelet eksis, itu urusan belakangan, yang penting PAMER dulu biar dilihatnya gaul dan kaya.
posting foto makanan mahal biar dibilang kaya
sumber

Lain lagi dengan orang yang baru pacaran, kalo pacaran biasa ya ga masalah juga,sih. Yang bikin ga banget itu adalah pasangan yang baru pacaran dan ditambah dengan penyakit kebelet eksis. Beh ! itu pamernya ga banget deh. Mulai dari pamer muka bagus sampai muka jelek ada aja nongol di sosial media mereka. Mulai dari pamer nongkrong dimana sampai sampai pamer nongkrong beduaan doang di rumah yang lagi kosong, untung ga ngasih tau lagi pada ngapain di sana. Kalo ngasih tau kan lumayan, gue mau ikut gitu maksudnya hahahaha
pasangan baru pacaran suka pamer kemesraan
sumber

Pasangan yang baru pacaran ini lagi anget-angetnya, jadi pamer kemesraan kemana-mana, sia-sia juga sih protes ke mereka, mereka pasti bilang iri lah, syirik lah, karena jomblo lah, mama nya sering minta pulsa lah, macam-macam. Begitu deh, kalo baru pacaran dunia serasa milik berdua, yang lain ga ada, semacam setan, hantu atau invisibel boot mobile barang kali.

Tapi ada 1 pamer yang bisa menghasilkan duit. Tentunya dibutuhkan kerja keras untuk bisa mencapai yang satu ini. Kalo kalian sering melihat para artis yang pamer baju/tas/dress/atau yang lainnya, itu kemungkinan besar karena mereka diberi benda-benda itu secara gratis dengan syarat dia harus mempromosikan brand dari produk tersebut. Ya istilahnya pamer sih, tapi dapat duit. Keren kan?

Pamer Karena memang "Penyakit"
Saya rasa pasti ada manusia yang semacam ini. Manusia yang sakit jika tidak memamerkan sesuatu yang dilakukan atau dimilikinya ke pada publik. Dan manusia yang satu ini tidak akan mempan jika hanya ditegur sekali, bahkan ditegur berkali kali pun tidak mempan. Harus dirinya sendiri yang menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu salah.
Orang pamer karena memang sudah penyakitnya ini akan memamerkan apa saja yang menurutnya layak untuk dipamerkan. Entah itu hanya sekadar solat di mesji yang paling megah, atau memamerkan harta benda yang dimilikinya.

Atau bisa jadi dia mengeluh, tetapi mengeluhnya congkak sekali. Misalnya "Duh, iphone 5 yang dikasih pas hari ultah kemarin udah rusak nih, minta beliin jaguar ah" atau semacam itu. Pasti kalian sering menemukan teknik pamer "mengeluh congkak" seperti ini. 

Padahal saat dia mengeluh seperti itu, banyak orang-orang di luar sana yang makan saja harus mengemis dahulu. Padahal saat dia mengeluh seperti itu, orang tua dari anak-anak yang lain harus bercucuran keringat dahulu untuk bisa membelikan anaknya tas sekolah yang baru.

Pamer, apapun alasannya adalah sesuatu yang tidak baik. Bahkan Tuhan pun tidak suka pada orang yang hobi pamer seperti itu. Hanya Tuhan yang berhak memamerkan apa yang dipunyaiNya.


Semoga yang sering pamer di media sosial segera disadarkan untuk kembali rendah diri. Bukan merendahkan diri. Rendah diri agar kita sadar, bahwa sesungguhnya apa yang kita miliki ini bukan apa-apa. Bisa saja orang-orang yang lebih kaya diluar sana sering makan makanan yang kalian posting tadi tapi enggan untuk memamerkannya. Kalian? Sekali saja dapat makanan seperti itu langsung pamer. 

Di atas langit masih ada langit. Ingat itu baik-baik.

Jangan terlalu sombong jadi manusia, karena harta benda yang kalian pamerkan tidak akan dibawa mati. Jangan terlalu mengumbar kemesraan bersama pasangan kalian, karena ketika kelak kalian meninggal, pasangan kalian tidak akan ikut mati bersama kalian.

[VIDEO] Ancient Aliens Debunked

Saya menemukan video yang membantah tentang teori konspirasi alien dengan manusia. Video ini semacam pembuktian logika tentang bagaimana pembuatan atau pembangunan beberapa bangunan bersejarah pada zaman masa lalu yang katanya dibangun manusia bersama dengan makhluk planet lain.

Saya harap kalian punya pikiran terbuka sebelum menonton video ini, terserah ingin percaya atau tidak.

Tapi menurut saya, membantah argumen dengan argumen yang lain disertai dengan bukti-bukti yang kuat itu menurut saya adalah sesuatu yang baik.

Video ini berbahasa inggris dan saya tidak menemukan subtitlenya. Jika kurang mengerti bahasa Inggris, silahkan menonton bersama dengan orang yang mengerti untuk minta di translate kan.

SIlahkan ditonton, sabar ya.. karena video ini durasinya 3 jam. 


Stop Merasa Paling Benar

Beberapa waktu yang lalu saya terlibat perbincangan menarik dengan teman-teman zaman SMA saya. Berbincang dengan mereka selalu menarik, bukan hanya karena sudah lama tidak berdiskusi seperti itu, namun saya bisa dapat berbagai macam sudut pandang dari 1 hal. Saya bisa mengerti arti perbedaan itu seperti apa. 

Saya merasa pikiran saya sudah sangat terbuka, namun ternyata masih banyak pendapat pendapat yang belum saya tau. Walaupun sering membaca berita atau info menarik di sosial media, ternyata itu belum cukup. Berdiskusi dengan orang yang pemahamannya bersebrangan dengan kita itu lebih banyak info dan ilmu yang bisa saya serap dari mereka.

Ini penting menurut saya, karena hanyar bergaul dengan orang-orang yang sepemahaman dengan kita itu tidak membuat kita menjadi lebih baik. Berdiskusi dengan orang yang pandangannya jauh berbeda dengan kita membuat kita tau bahwa wawasan kita itu ternyata hanya sebatas 'kotak' yang selama ini kita tempati. Bahwa sebenarnya jauh lebih banyak pengetahuan yang bisa kita ambil seandainya kita mau 'keluar dari kotak' itu.

Karena menonton tv zaman sekarang sudah tidak relevan lagi dijadikan bahan untuk menambah informasi. Apalagi jika stasiun tv itu dimiliki oleh pengusaha dan politisi yang ingin mengambil keuntungan untuk mendapatkan citra positif bagi diri sendiri dan mengumbar citra negatif opsisinya.

Membuka diri untuk sesuatu yang baru mungkin solusi yang tepat untuk menambah wawasan kita. Agar pikiran menjadi terbuka dan pandangan kita akan dunia menjadi semakin bertambah. Bahwa sesungguhnya tidak selamanya pendapat yang kita punya itu benar. Karena ini hanya pendapat, maka setiap orang berhak untuk membantah ataupun mengikutinya.


Perbedaan pendapat seharusnya tidak membuat kita terpecah belah. 
Perbedaan pendapat tidak seharusnya dilawan dengan tindakan anarkis. 
Contoh saja seperti Komunitas yang mengatasnamakan dirinya suatu agama. Hanya karena ada kaum minoritas yang melaksanakan ibadah saja, lalu berhak untuk mereka larang. Apa masalahnya? Salahkah mereka punya pemahaman yang berbeda tentang Tuhan? 
Orang-orang yang seperti ini yang membuat suatu agama menjadi jelek dimata umat yang lain. Mana ada agama yang menyuruh umatnya untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap umat yang berbeda dengan mereka?

Jangan karena merasa mayoritas kemudian bisa seenaknya melarang yang minoritas untuk tidak boleh beribadah di wilayahnya. Coba bayangkan ketika kalian yang menjadi minoritas di negeri yang lain, bagaimana jadinya? Oh saya ingin sekali ketika anggota komunitas itu ditangkap hukumannya bukan dimasukkan ke dalam penjara.

Hukuman yang pantas bagi mereka yang merasa paling benar karena kaumnya mayoritas itu adalah merasakan penderitaan menjadi kaum-kaum minoritas !

Itu lebih menyiksa daripada sekadar dihukum penjara bertahun tahun.

Oleh karena itu, menimba ilmu setinggi tingginya menjadi penting. Agar berakal, dan bisa membedakan mana yang harus dilawan dengan kekerasan, mana harus dilawan dengan argumen saja.
Ilmu itu penting, agar kita tidak merasa yang paling benar, paling pintar. Menuntut ilmu bukan seperti itu tujuannya. Justru sebaliknya, karena merasa berilmu, maka kita tidak perlu melakukan hal-hal yang tidak perlu seperti itu.

Dan menurut saya, yang minoritas tidak harus dilawan dengan kekerasan. Tidak juga harus dilawan dengan argumen. Karena mereka percaya dengan yang mereka anut. Selama itu tidak melanggar peraturan hukum yang berlaku di Indonesia, silahkan saja.


Mulai sekarang berhenti untuk merasa paling benar. Karena kebenaran adalah sebuah kerelatifan. Kebenaran tidak akan menjadi benar ketika tidak ada yang salah. Dan yang salah belum tentu mereka tidak benar. Mereka itu benar, dari sisi mereka. Begitupun kita, kita itu benar, namun hanya dari sisi kita.

Bersatu untuk kebenaran itu lebih mulia dibandingkan terpecah belah untuk kebenaran yang hanya satu.
Berbeda dalam kedamaian itu lebih asyik daripada sama tetapi dalam kekacauan.

Yang berhak menentukan siapa yang salah dan benar itu hanyalah Tuhan. Karena Dialah yang seadil adilnya pengadil.