Apa Perlu?

Gue orang yang tidak terlalu tau masalah politik di Indonesia. Cuma dalam beberapa tahun ini saja mengamati secara tidak langsung sampai sekarang, dan nampaknya semakin menarik.

Dulu saya ingat sekali, sewaktu Surya Paloh pertama kali mendeklarasikan Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai 'organisasi kemasyarakatan'. Saya langsung berucap "ga bakal kaget deh kalo Nasdem ini jadi partai suatu saat" ternyata memang jadi kenyataan. setahun berikutnya, Nasdem menjadi partai politik. Dari situ saya mulai membaca seperti apa gerakan-gerakan pembentukan suatu partai politik.

Dan kemudian hal seperti itu menjadi pola, banyak kemudian lahir organisasi kemasyarakatan yang lain yang pada akhirnya menjadi partai. Tak masalah, itu hak mereka. meskipun terlihat 'membohongi' pada awalnya, tapi saya rasa masyarakat sudah tau rahasia umum semacam ini.

Sampai pada akhirnya dunia ini melahirkan sosok bernama Jokowi. Masyarakat seakan-akan terpesona oleh kharismanya yang begitu rendah hati, merakyat, bersahaja. "Suguhan" yang ditampilkan beliau ini jauh berbeda dari pemimpin-pemimpin yang sebelumnya, baik di Jakarta sendiri, maupun di kota-kota lain. Istilah kerennya, anti-mainstream. Beliau mendobrak dengan gaya baru. Hal ini tentu saja angin segar buat warga Jakarta dan sekitarnya. Karena nampaknya sosok seperti ini yang mereka inginkan. 

Berdiskusi dengan masyarakat bawah, turun langsung memantau masalah-masalah yang ada di sana. Bagus sekali. Bahkan di kota saya, Banjarmasin, pemimpinnya belum seperti itu.



Kebijakan-kebijakannya pun sangat mengubah wajah Jakarta secara umum. Mulai dari memindah kampung-kampung pinggir kali dan mengubahnya menjadi taman kota, lalu menggusur PKL di Tanah Abang yang menjadi biang kemacetan selama ini, dan masih banyak lagi yang lain. Menurut saya, ini tamparan buat para Gubernur sebelum Jokowi ini. Karena jika ini bisa dilakukan, maka harusnya sudah dari dulu, bukan menunggu Jokowi memimpin.

Karena berbagai gebrakan yang baru seperti ini, sosok Jokowi langsung mencuat jadi nama yang paling kuat menduduki kursi Presiden 2014. Dimana-mana menjagokan beliau untuk menjadi capres/cawapres. Melihat hal ini saya hanya bisa tersenyum miris.

Masyarakat Indonesia ini terlalu latah menurut saya. Melihat yang jadi trend sedikit langsung ikut-ikutan. Sama halnya dengan Jokowi ini, mereka latah menunjuk jadi capres/cawapres. Coba pikir baik-baik sebelum menentukan, apa perlu pak Jokowi jadi capres?

Ini murni pendapat saya pribadi, dan bukan untuk menjatuhkan beliau. Menurut saya, Pak Jokowi ini belum layak jadi presiden. Alasannya, yang pertama, beliau baru setahun memimpin Jakarta. Dan lihat sendiri,kan? masalah Jakarta pun belum semuanya beres. Pikirkan lagi baik-baik, seandainya beliau jadi presiden, belum tentu semua masalah itu sudah selesai. Lalu setelah jadi presiden, apa Pak Jokowi bisa turun langsung ke masyarakat seperti saat jadi Gubernur?

Yang kedua, Jakarta itu, menurut saya, seperti Indonesia dalam versi yang lebih kecil. Lihat dulu keberhasilan beliau mengurus Jakarta seperti apa, jika cuma 1-2 tahun saja menurut saya tidak cukup. Mungkin sampai akhir periode jabatan beliau pun saya rasa masih kurang untuk menilai tingkat keberhasilan tersebut.

Buat saya, Jokowi jadi Presiden pun sepertinya tidak akan sanggup berjuang sendiri. Sangat disayangkan jika beliau jadi Presiden sementara masih banyak yang melawan arus untuk menjatuhkan citranya selama memangku jabatan tersebut. Jika tidak punya kekuatan pendukung yang besar, dalam hal ini media massa, saya rasa ini bukan pekerjaan mudah.

Akan tetapi saya pernah berkhayal seperti ini, siapa tau ada yang berminat mewujudkan :)

Saya berkhayal, Jokowi tidak mesti jadi Presiden. tapi semua orang bisa jadi punya kekuatan untuk dipilih jadi Presiden yang sama tingginya seperti beliau. Caranya, Jokowi bisa membuat semacam 'akademi' atau sekolah atau apa saja yang di sana bisa mengakomodir para pemimpin dan calon pemimpin di Indonesia untuk belajar visi dan misi seperti Jokowi. Pengajarnya adalah orang-orang yang mempunya visi dan misi yang sama/hampir sama seperti Jokowi. Semisal Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Anis Baswedan, dll.

Saya bisa membayangkan seandainya mereka semua bergabung kemudian mengajarkan prinsip yang mereka pakai untuk memimpin suatu daerah kepada semua orang yang pantas untuk memimpin, pasti daerah-daerah di Indonesia ini akan sejahtera.

photo-18small


Itu saja impian sederhana saya. Jadi sebaiknya pikirkan lagi, apa perlu Jokowi jadi Presiden? :)

HARUS MENONTON APA !? (1)

Dulu waktu saya masih SD, begitu banyak tontonan mengasyikkan di televisi. Mungkin yang lahir di tahun 90 an pasti tidak asing lagi dengan judul-judul macam Amigos, Charita de Angel, dan sejenisnya. Walaupun zaman itu lebih didominasi  telenovela, tetapi masih lebih baik daripada zaman sekarang. Saya sangat merindukan tayangan-tayangan yang mendidik untuk anak-anak sekarang. Menurut saya sekarang ini terlalu banyak tayangan yang sama sekali tidak penting alias sampah !

Saya harus kasar menyebutkannya, karena memang tidak ada artinya sama sekali. Bahkan jikapun kalian menonton itu, kalian tidak akan mendapatkan apa-apa setelahnya. Percuma.

FOLLOW UNFOLLOW BLOCK UNSHARE: HAK ATAU KEWAJIBAN ?

Langsung aja, ini udah tahun 2013 jadi ga perlu basa basi lagi.

Sering banget saya liat yang paling banyak di timeline twitter saya yang marah-marah gara-gara ada temennya yang ngeunfollow dia di twitter. Sampai-sampai ngemention orangnya langsung biar marahnya terlampiaskan. Itu aneh, menurut saya.

Coba kita ibaratkan timeline kita itu adalah lagu-lagu kesukaan kita, kalo kita ga suka sama lagunya, pasti langsung kita hapus dari playlist kita,kan? Semacam itulah timeline twitter kita. Kita memilih orang-orang yang ingin kita baca/lihat tweetnya. Kalo tweetnya kebanyakan kurang penting dan kurang menarik, pasti ga akan kita follow, atau kalo udah terlanjur ngefollow kita unfollow langsung.

Dan masalah follow, unfollow, block, unshared ini adalah masalah hak, bukan kewajiban. Jadi bukan urusan kalian untuk memaksa seseorang memfollow twitter kalian. Twitter pun sudah menegaskan di halaman depannya dengan tulisan yang super besar, “explore your interest’.

Image

Kita berhak memilih tweet mana yang ingin kita baca, dan mana yang tidak. Dan orang lain pun begitu. Hormatilah pilihan mereka, karena memang sudah seharusnya.

Mungkin ada baiknya kalian memikirkan lagi, mengapa sampai teman kalian tidak memfollow twitter kalian. Ada beberapa kemungkinan yang bisa saya sampaikan :

Pertama, akun twitter kalian terlalu aktif. Pagi/siang/sore/malam/tengah malam/subuh hanya tweet kalian yang terlihat di timeline mereka. 3 detik sekali, kalian ngetweet? tentu saja ini tidak bagus. Orang mengira kalian tidak memliki hal untuk dikerjakan di dunia nyata. Meski kalian bersikeras itu ada, orang tak akan peduli karena tweet kalian muncul terus menerus. Mungkin ada kalanya kalian harus melepaskan diri sejenak dari dunia maya.

Kedua, akun twitter kalian jarang sekali aktif. Ini berbanding terbalik dengan hal yang pertama. Kalian membuat twitter bukan untuk dipakai, hanya ingin mengikuti tren saja. Kalian tidak memasang foto kalian, padahal akun kalian umurnya sudah setahun lebih, misalnya. Ini membuat orang malas untuk memfollow kalian. Untuk apa memfollow akun yang tidak aktif? Tidak ada info yang bisa didapat.

Ketiga, memakai fungsi ‘RT with comment’ dengan tidak benar. Buat orang yang ngerti aturan twitter, sebenarnya fungsi RT atau retweet itu bukan untuk berbalas komen dengan teman. Akan tetapi mentweet ulang tweet seseorang. Fungsi ini pernah diberlakukan di twitter for web, namun kemudian dihapus karena disalahgunakan. Retweet ini digunakan untuk menyebarkan informasi yang penting/menarik yang ada di timeline kita. Memakai fungsi RT pada client twitter tertentu boleh saja, akan tetapi jangan sampai menghilangkan fungisnya untuk menyebarkan informasi. Intinya, RT ini bukan untuk berbalas komen, tapi menyebar info.

Keempat, memakai, tag location, autofollow, dan sebagainya.  Menurut saya ini tidak penting. Orang-orang tak perlu tau kalian berada di mana, follower anda berapa, dan sebagainya. Dengan memakai fasilitas autofollow itu maka dapat dipastikan kalian adalah orang-orang yang mendewakan banyak follower. Pakailah cara yang sewajarnya. Misalnya dengan selalu membagi info yang penting/menarik maka dengan sendirinya follower anda akan bertambah.

Image

Kelima, tweet lebih dari 140 karater (twitlonger). Ini yang membedakan twitter dengan jejaring sosial lainnya. Penggunanya dibatasi hanya boleh memakai 140 karakter per tweetnya. Dan terkadang ada penggunanya yang ngeyel ngetweet lebih dari 140, hasilnya keluarlah link twitlonger. Twitlonger ini selain menyalahi aturan twitter juga membuat informasi yang ada dalam twit itu menjadi hilang. Yang tidak memakai twitlonger saja belum tentu rajin mengklik link info yang biasa diberikan akun situs2 berita. Sebaiknya hindari menggunakan twitlonger sebisa mungkin.

Image

Keenam, integrasi semua akun media sosial ke twitter.  Semoga kalian paham maksudnya. Mungkin kalian pernah melihat twit foto instagram, check in via path atau akun-akun lainnya. Nah, itulah yang saya maksud. Sebenarnya agak aneh melihat itu semua di twitter. Semakin aneh ketika akun-akun instagram dan path kalian juga berteman dengan mereka itu. Seharusnya hal itu tidak perlu dilakukan. Menurut saya, “whats on instagram or path, just stay there” semua orang tak perlu apa yang kita lakukan di sosial media lainnya.

Nah setelah melihat 5 hal yang memungkinkan kalian tidak difollow atau diunfollow oleh kerabat kalian sendiri tadi, apakah kalian melakukan salah 1 diantaranya? Jika iya, maka segeralah sadar, bahwa tidak selamanya orang menyukai apa yang kalian twit setiap waktu itu.

Sekali lagi, urusan follow/unfollow/block/unshare itu adalah hak masing-masing orang. Tidak boleh protes karena kalian juga bisa lakukan hal yang sama.
Untuk apa saling follow di twitter tetapi di dunia nyata tidak seakrab dunia maya? Untuk apa saling follow di twitter jika di dunia nyata persahabatan terlihat lebih indah? :)

KALIAN YAKIN GA LDR-AN ?

Zaman sekarang kita sudah tidak asing lagi dengan istilah LDR. Atau panjangnya Long Distance Relantionship. Bahasa Indonesianya : Hubungan Jarak Jauh.

Apa yang dimaksud dengan hubungan jarak jauh? Menurut pemahaman orang banyak, artinya adalah hubungan dimana sepasang wanita dan pria yang menjalin cinta namun mereka tidak berada di satu tempat/kota yang sama.

Buat saya, arti seperti itu terlalu kaku. Karena ‘jarak’ dalam suatu hubungan itu bukan cuma sekadar tempat. Tapi bisa lebih dari itu.

Tentang Blog Ini

Ini merupakan halaman untuk menulis saya yang ke sekian. Halaman-halaman sebelumnya berakhir dengan tragis karena terbengkalai tak terurus.

Saya punya twitter. Twitter menurut saya hanya  tempat untuk mengungkapkan pendapat-pendapat singkat. Meskipun kadang banyak akun-akun yang melakukan 'kultwit' tapi menurut saya itu tidak terlalu efektif. Karena memerlukan berpuluh-puluh tweet hanya untuk mengemukakan 1 topik saja.

Karena itu saya memilih blog sebagai tempat saya membeberkan pendapat saya tentang banyak hal. Melalui halaman ini saya ingin mengajak pembacanya untuk melihat sesuatu dari sisi yang lain. Tiap hal mempunyai 2 sisi yang berlawanan, dan terkadang kita hanya terlalu fokus untuk melihat 1 sisi saja, sehingga kita tidak tau apa yang ada di sisi yang lain.

Semoga dengan melihat sisi lain dari suatu hal ini membuat kita jadi lebih dewasa untuk menyikapinya. Kita harus jadi generasi yang kritis tetapi tidak langsung anarkis. Kita harus melihat dari segala sisi terlebih dulu agar tidak menjadi generasi labil yang ikut terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak kompeten.

Harapan saya, semoga halaman ini membuka pikiran pembacanya dan menambah informasi untuk mereka yang belum tau.

Selamat membaca :)

Anda bertanya siapa Saya?

Gue sekarang udah lulus kuliah, hampir 2 tahun. Dan sekarang lagi kerja di perusahaan konsultan perencana. Apa itu konsultan perencana? Mungkin bisa gue jelaskan lain waktu. Yang penting sekarang kalian tau gue udah kerja. 

Gue selalu penasaran sama sesuatu. Menurut gue, adalah hal yang mengasyikkan saat mengetahui hal-hal yang jarang diketahui oleh orang lain. Gue suka berbagi pengetahuan ke orang lain. Berdiskusi tentang sesuatu dengan orang lain selalu menarik buat gue. Karena dari sana ada banyak ilmu yang bisa gue ambil.

Membaca juga salah satu cara gue untuk mengambil informasi. Waktu membaca, saya bisa tau apa yang dirasakan oleh penulisnya, dan 'sekaya' apa ilmu yang dimiliki oleh penulis itu. Membaca bukan cuma melalui buku, menurut gue membaca itu bisa darimana saja. Bisa dari media online, artikel, jurnal, bahkan dari sekadar tweet.

Gue juga suka menulis, kadang suka males juga kalo lagi ga tau apa yang mesti ditulis. Semoga ke depannya semakin rajin menulis. Menulis bisa bikin gue ngeluarkan apa yang selama ini gue pikirkan dan membaginya sama orang lain. Dan gue pengen tau apa reaksi orang-orang setelah membacanya. Buat gue, tulisannya dibaca aja udah syukur banget. Karna gue tau, betapa berharganya waktu yang mereka pake buat sekadar baca tulisan gue yang kadang banyak ga pentingnya ini.

Mungkin cukup sekian deskripsi tentang saya.

Lebih lanjut bisa hubungi saya di :

Twitter@radramboo

Email : radramboo@gmail.com