Intip 4 Ciri Aplikasi Belajar Online Terbaik

Tentunya Anda sangat akrab dengan ungkapan terkenal di masa sekarang dimana dikatakan bahwa technology made everything easy. Sekiranya, ungkapan ini memang benar adanya. 

Terbukti di tengah pandemi dimana ruang gerak anak sekolah terbatas, anak tetap bisa belajar dan memperdalam ilmu mereka dengan beragam aplikasi online untuk belajar. Nah, bagi Anda yang belum tahu bagaimana ciri-cirinya, ini dia panduan mana aplikasi belajar terbaik.



Tips Memilih Aplikasi Belajar Online

Kehadiran teknologi tentu membuat segala hal terasa mudah, dekat, dan seolah tidak terbatas. Contohnya saja di masa dimana Covid-19 melanda negeri ini dan anak-anak diharuskan lockdown di rumah, maka teknologi sangat berperan dalam menciptakan ruang belajar online yang tidak hanya nyaman, namun juga mudah untuk anak-anak Anda. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi belajar online. Lalu, bagaimana ciri-ciri aplikasi yang baik digunakan?

1. Bisa Diakses Dimana Saja dan Kapan Saja

Pertama, Anda harus memilih aplikasi yang mudah diakses. Karena ini aplikasi belajar, maka anak Anda pun harus bisa mengaksesnya dimanapun dan kapanpun ia ingin belajar. Biasanya, asalkan tersambung dengan internet, maka aplikasi ini sudah bisa digunakan. Salah satu provider android 4G LTE murah dan stabil koneksinya adalah Smartfren.

2. Tidak Terbatas Pada Satu Media

Kedua, aplikasi yang bagus adalah aplikasi yang bisa diakses dari media apapun, mulai dari laptop, ponsel, hingga tablet. Selain itu, aplikasi ini juga harus kompatible dengan berbagai Operation System.

3. Memakai Kurikulum Terkini

Lantaran berfungsi sebagai media pembelajaran anak pengganti sekolah, maka aplikasi ini pun harus terakreditasi dan mengacu kepada kurikulum terbaru yang dipakai dunia pendidikan Indonesia. Selain itu, aplikasi tersebut harus menyediakan banyak kategori, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.

4. Bisa Diakses Siapa Saja

Selanjutnya, aplikasi yang baik adalah aplikasi yang bisa diakses siapapun. Jadi, tidak terbatas pada apakah orang tersebut murid sekolah, apakah ia guru sekolah, atau apa ia orang tua murid. Intinya, semua orang yang ingin belajar bisa membukanya.

Demikian ulasan mengenai ciri-ciri aplikasi belajar online yang baik untuk digunakan di tengah pandemi Covid-19. Jangan lupa, pakai Smartfren untuk android 4G LTE murah. Semoga ulasannya bermanfaat.

CARA MENGELOLA BISNIS DI ERA PANDEMI

Coba sebutkan bidang mana yang tidak terdampak penyebaran virus Covid-19 ini?

Kesehatan? 

Mungkin bisa jadi, tapi ketika orang-orang banyak yang sakit dan ga bisa bekerja dan mendapatkan uang, siapa yang bisa membeli produk kesehatan?

Bisnis online?

Walaupun semakin berkembang di era pandemi seperti ini, tetapi saya yakin banyak yang merasakan dampak covid ini. Terutama dari sisi penghasilan yang menurun.

Saya rasa tidak ada bidang yang tidak terdampak penyebaran virus Covid-19 ini. Semuanya terdampak banget kok. Namanya juga pandemi, hampir seluruh dunia ketularan.

CARA MENGELOLA BISNIS DI ERA PANDEMI


Terutama lini bisnis, hampir semuanya terdampak terhadap penyebaran virus ini. Apalagi bisnis perhotelan dan travelling. Banyak sekali bisnis pada lini ini berhenti beroprasi bahkan sampai tutup permanen karena tidak mampu menghadapi resiko penyebaran covid-19 ini.

Bahkan brand hotelier terkenal macam Airy Room saja sudah ditutup di Indonesia sejak 31 Mei 2020. 

Bisnis online yang lain gimana? Ada yang udah nafasnya setengah-setengah, ada yang udah seperempat bahkan ada yang berhenti karena ga bisa menjual 1 produk pun.

Sedih banget ngeliat keadaan kayak begini, apalagi saya pun juga salah satu pelaku bisnis online. Bisnis online saya pun juga terdampak akan penyebaran Covid-19 ini. Penghasilan menurun jauh daripada sebelum pandemi.

Lalu bagaimana kita harus mengelola bisnis di era pandemi seperti ini?

Ini beberapa hal yang saya lakukan, semoga saja bisa diterapkan juga pada bisnis anda.

1. Adaptasi

Hal pertama yang harus saya lakukan adalah adaptasi pada bisnis onlline saya. Lho? Bukannya bisnis online adalah salah satu bentuk adaptasi terhadap proses penjualan di era pandemi seperti ini?

Benar, tapi berbisnis online sebelum pandemi dan setelah pandemi adalah 2 keadaan yang berbeda. Perlu banyak penyesuaian dan edukasi terhadap konsumen agar mereka tetap mau bertransaksi di saat pandemi seperti ini.

Oleh sebab itu penting melakukan penyesuaian kembali saat keadaan darurat seperti ini. Sesuaikan bisnis anda dengan keadaan sekarang seperti apa. Anda tidak mungkin bertahan dengan metode yang lama disaat keadaan sudah berubah seperti ini.

2. Pivot

Warta Ekonomi dalam situsnya menjelaskan bahwa pivot merupakan salah satu aktivitas pengembangan bisnis dengan mengubah model bisnis itu sendiri, namun tetap berpijak pada visi dan misi yang dimiliki oleh bisnis itu.

Ketika masa pandemi dan pemasukan bisnis anda mulai menurun, anda perlu melakukan pivoting. Ga perlu berubah terlalu drastis kok. 

Misalnya, anda sekarang jadi dropshipper dan penghasilan menurun karna pandemi ini. Segera pivot menjadi reseller aja mendingan. Beli barang dalam jumlah yang banyak dengan membuka sistem PO terlebih dahulu kepada pelanggan anda.

Kumpulkan misalnya 10 pcs barang atau 20 pcs kemudian kirim semua langsung ke alamat rumah anda. Kemudian kirim ke alamat pelanggan anda masing-masing. Perhatikan margin profit anda juga, pastikan anda memberi harga/promo yang ga bikin rugi.

3. Minimalisir Pengeluaran

Seiring menurunnya pemasukan, anda juga tentunya harus menurunkan pengeluaran. Hemat sehemat hematnya pokoknya. Kalo perlu cuman makan tahu tempe juga gapapa.

Kita perlu bertahan sekuat tenaga biar ga kehilangan banyak cash di masa pandemi seperti ini. Ga perlu mengeluarkan uang untuk keperluan yang tidak penting. 

Menghentikan langganan netflix, cari kuota yang lebih murah dan matikan peralatan listrik yang tidak penting adalah salah 3 dari cara mengurangi pengeluaran yang tidak penting.

4. Tambah Wawasan Tentang Dunia Bisnis

Sering-sering ikut komunitas bisnis yang sedang anda jalankan. Perhatikan perkembangannya secara berkala. Apa saja yang baru, apa saja yang lagi trend, strategi apa yang belum anda gunakan selama ini. 

Dengan menambah wawasan anda tentang bisnis, anda juga sedang mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang tidak pasti. Minimal anda punya ilmu yang bisa anda terapkan saat nanti diperlukan.

Apalagi ketika ada program mentoring online yang bisa menambah ilmu teknis anda, saya sarankan untuk ikutan. Ilmu yang berbayar akan berbeda kualitasnya dengan ilmu yang gratisan. Jadi saya sarankan ketika ada ilmu yang berbayar dan and memang butuh ilmunya mending ikutan aja biar ga ketinggalan belajarnya.

=======

Saya kira itu yang bisa kita lakukan untuk tetap bisa mengelola bisnis di saat pandemi seperti ini.

Bukan menakut-nakuti, tapi jadikanlah pandemi kali ini sebagai pelajaran berharga untuk bisnis anda. Ke depannya, anda harus bisa mengelola keuangan dan perkembangan bisnis anda untuk bisa menghadapi masalah di luar kontrol seperti ini.

Kita tidak akan tau di masa depan ada kejadian besar apalagi yang bisa berdampak langsung terhadap bisnis kita. Oleh karena itu, rencanakan mitigasinya mulai dari sekarang.

CARA MENGATASI RASA MALAS

Apa rasanya jadi pemalas yang harus mengatasi rasa malas?

Ga enak banget! Jujur aja saya adalah orang yang pemalas sekali. 

Saking pemalasnya, bahkan jalan untuk keluar kamar aja kadang suka malas. Pengennya semua yang diperlukan ditaro di kamar aja semua biar ga keluar lagi hahaah..



Tapi, semakin tua umur semakin malu kalo malas-malasan terus dong!

Dah tua masih malas juga, mau jadi apa nanti?

Jujur aja saya lebih peduli kata hati daripada kata orang. Jadi biarpun orang mau bilang apa, asalkan dia bukan orang tua, pasangan dan orang yang ngasih saya kerjaan, saya ga akan peduliin.

Jadi ketika kata hati saya bilang "kamu ga bisa jadi pemalas terus-terusan" akhirnya saya memaksa diri untuk berubah. Yang men-trigger saya selain kata hati adalah, quote yang diposting oleh salah satu teman saya di whatsapp. Menohok sekali ke saya karna ngomongin orang yang pemalas.

Kutipan itu berbunyi 
Ingatlah saat anda bermalas-malasan ada orang lain yang berjuang mati-matian untuk ada di posisi anda

Begitu baca kutipan itu berasa kayak ditampar berkali kali di muka saya. Sejak itu saya mulai mengubah kebiasaan malas ini. Walaupun sangat suliiiiit sekali mengubahnya. Karena sudah mendarah daging sejak lama, dan omelan orang tua udah ga mempan lagi.

Emang bener ya, kata orang perubahan itu datangnya mulai dari diri sendiri. Percuma orang lain mau ngomong apa kalo diri sendir ga kepengen berubah. Tapi begitu pengen berubah, bahkan kutipan-kutipan sederhana aja bisa membangkitkan semangat untuk jadi lebih baik.

Jadi apa saja yang saya lakukan untuk mengatasi rasa malas? Ini beberapa cara yang saya lakukan, mungkin saja cocok untuk anda terapkan juga ya.. mudah-mudahan aammin..

1. Luruskan Niat

Hal paling pertama untuk mengatasai rasa malas adalah meluruskan niat anda. Ga gampang mengubah kebiasaan malas ini, kawan. Soalnya malas itu ENAAAAAKKKK BANGETTT!! Awalnya... setelahnya duh mending jangan diceritain lah! Hahahaha..

Jadi perhatikan niat anda terlebih dulu. Saya sarankan berubahlah karena ingin diri anda berubah. Bukan karena orang lain, karena ketika anda meniatkan berubah untuk orang lain dan orang lain tersebut meninggalkan anda, anda akan kehilangan motivasi.

Tapi ketika menjadi diri sendiri sebagai alasan untuk berubah, hasilnya akan berbeda. Saya mencobanya sampai sekarang cukup berhasil sih sejauh ini. 

2. Buat Daily Activity

Ini salah satu faktor penting yang perlu anda persiapkan. Daily activity membuat anda punya rutinitas yang harus dilakukan sepanjang harinya. Tentunya ga akan semua daily activity yang terlaksana, saya tau itu.

Tapi paling tidak, anda sudah punya timeline apa saja yang harus dilakukan dalam 1 hari. Meskipun tidak semuanya dikerjakan/diselesaikan anda sudah 1 langkah lebih baik daripada sekadar malas-malasan terus.

Tips:
Semakin rinci anda membuat daily activity semakin baik. Dengan begitu anda lebih tertata tugas-tugasnya yang harus dikerjakan. Setiap tugas yang sudah selesai, berikan tanda check di sampingnya agar anda tau seberapa banyak tugas yang sudah diselesaikan.

Saran saya kerjakan tugas yang paling gampang terlebih dahulu. Karena anda akan merasakan sensasi kepuasan menyelesaikan sebuah tugas. Pada akhirnya anda akan ketagihan dan ingin menyelesaikan tugas-tugas lainnya agar bisa merasakan sensasi kepuasan tersebut sekali lagi.

3. Rotasi Daily Activity

Orang malas itu cenderung cepat bosan. Maka dari itu anda harus punya banyak varian daily activity untuk dilakukan setiap harinya. Anda bebas bisa membuat berapa banyak variasi agar tidak cepat bosan.

Yang terpenting adalah anda harus sering merotasi daily activity-nya. Anda bisa merotasi daily activity 3 hari sekali atau 2 hari sekali. Tergantung cepat atau tidaknya anda bosan mengerjakan.

4. Buat Target

Nah ini yang bisa membuat anda bergerak terus. Kalo saya biasanya target minimal ngerjain daily activity dulu. Saya sendiri punya target minimal bisa menyelesaikan 50% dari total daily activity yang ditulis.

Kalo anda merasa terlalu tinggi bisa diturunin dulu persentasinya untuk awal-awal. Nanti perlahan-lahan tingkatkan persentasinya kalo udah mulai menemukan ritmenya. Yang penting pelan-pelan bertumbuh dan menciptakan kebiasaan baru untuk menghilangkan kemalasan.

-----------

Semoga cara yang saya tuliskan ini bisa diaplikasikan ke anda juga ya. Tidak wajib dilakukan dan bebas bisa anda modifikasi sendiri. Yang penting anda pelan-pelang menghilakan kemalasan.

Mengubah kebiasaan itu memang sulit. Keluar dari zona nyaman emang berat. Tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan kok. Kerjakan sedikit demi sedikit aja dulu. Pelan-pelan berproses, menikmati prosesnya dan tunggu hasilnya. Ga ada yang instan semuanya perlu waktu.

Sabar dan konsisten ngelakuinnya.

Makasih udah baca sampai habis ya. Kalo bermanfaat bagikan ke temen-temennya juga ya.

Perlukah Melakukan Pinjaman Uang Saat Pandemi Corona?

Jadi.. saya membuat tulisan ini karena ada salah satu teman facebook yang menanyakannya. Daripada cuman saya balas di komentar atau di status saja, mending saya buatkan 1 tulisan tentang hal ini. Biar semuanya bisa baca dan menyimak.

pinjaman uang saat pandemi


Disclaimer dulu, saya bukan ahli pelunas hutang dan saya juga bukan pelaku hutang. Saya ga pernah hutang uang ke orang karena saya takut lupa dan kemudian ga bayar ke dia. Jadi sebisa mungkin saya ga mau berhutang. Kalo ga ada uang tapi keburu belanja? Batal atau ambil uang ke ATM terdekat.

Sekarang mari kita perlahan membahas mengenai pinjaman uang ini.

Ketika mendengar kata "pinjam uang" atau "hutang" dari orang lain, saya berasumsi orang ini ga punya duit. Udah pasti dong, ga mungkin punya duit tapi minta hutangin kan?

Tapi.. pinjam uangnya untuk keperluan apa dulu? Nah di sini yang perlu hati-hati. 

Ketika dia pinjam duit untuk beli beras, susu anak ataupun keperluan pokok lainnya saya masih bisa memaklumi. Oh dia lagi perlu uang banget ini untuk beli keperluannya dia.

Nahh.. beda kondisinya kalo dia hutang untuk misalnya beli kebutuhan sekunder ataupun tersier. Anggap aja dia hutang untuk beli speaker di rumah misalnya. Itukan sebetulnya ga perlu banget ya? 

Kasarnya gini, ga ada speaker di rumahnya dia ga akan mati juga gitu loh, ya ga sih? ðŸ˜‚

Artinya gapapa kalo ga punya. Tapi karena gaya hidupnya tinggi, kemampuan finansialnya ga bisa ngikutin. Akhirnya hutang jadi solusi cepat. Apakah perlu? Sebenarnya sih tidak, kalo dia bisa mengatur gaya hidupnya.

Kalo corona gini gimana mas? Penghasilan udah turun, pemasukan hampir 0, kerja ga bisa karena PSBB.

Jadi perlukah melakukan pinjaman uang saat pandemi corona?

Tergantung kondisinya seperti apa.

Kalo keadaan kita masih bisa bekerja walaupun dalam keadaan yang terbatas, saya sarankan untuk tetap berusaha bekerja dahulu. Sekecil apapun yang didapatkan setidaknya itu hasil keringat sendiri dan bukan hasil hutang lebih baik.

Kalo udah ga bisa kerja lagi, cuman bisa berdiam diri di rumah, coba manfaatkan teknologi. Jika anda masih punya handphone, cobalah untuk kerja online. Manfaatkan koneksi internet di hp anda dan media sosial yang dimiliki untuk mendapatkan penghasilan. Biar ga sekadar jadi tempat curhat dan ngeluh sama masalah hidup.

Belajar ke orang yang menurut anda memang ahlinya di dunia bisnis online. Kalo bisa ikut jual produknya secara gratis lebih bagus. Anda bisa memulai bisnis online tanpa modal. Kalo ga bisa juga gapapa, anda ambil ilmu dari dia terus praktiknya di tempat lain.

Yang penting anda usaha dulu ikhtiar dulu kuat-kuat. Kalo memang niat anda baik, tulus pasti dikasih jalan kok. Bukan berputus asa kemudian ambil jalan pintas dengan berhutang. 

Kecuali keadaannya udah mepet banget, udah kesana kemari usaha dan cari kerjaan ga dapat juga, yaudah kalo gitu jual barang-barang di rumah anda. Ingat, uangnya dipake untuk memenuhi kebutuhan pokok dulu ya, bukan belanja speaker atau pergi ke mall beli sendal baru.

Setiap masalah akan selalu ada jalan keluarnya. Selesaikan dengan cara yang wajar biar berkah dan selamat di masa depan.

Saya tidak melarang anda untuk melakukan pinjaman uang atau hutang. Tapi alangkah baiknya dipikirkan masa depan saat membayarnya bagaimana. Pikirkan kemungkinan terburuk anda tidak bisa bekerja dengan penghasilan yang tetap seperti biasanya. Sedangkan hutang anda masih terus berjalan. 

Lebih baik hidup dari jualan daripada hidup bergantung dengan hutang.

Kalo menurut anda gimana? Apakah hutang memang satu-satunya jalan saat sulit seperti ini?