Memaknai Gelar Sarjana

memaknai gelar sarjana
sumber gambar sebelum diedit
Semenjak menyandang gelar Sarjana rasanya ada yang aneh dalam diri saya. Seperti masih ada rasa ingin kuliah lagi. Tapi untungnya itu cuma perasaan saya saja, karna kalo disadari saya sudah 5,5 tahun bergelut di bangku kuliah. 1 semester lagi masa kuliah saya sama kaya anak SD. Orang-orang di sekitar keluarga saya selalu menanyakan kapan lulus? Ibu dan ayah saya mencoba diplomatis menjawabnya "sebentar lagi". Kadang ada saja orang-orang yang suka membanggakan anaknya yang bisa cepat lulus kuliah di depan ayah dan ibu saya. Its okay, tapi pernah ga ngerasain jadi anak yang kuliah di Jurusan Teknik seperti saya? Kalo ga, ya ga usah ngomong kaya gitu.

Cepet-cepetan lulus juga ga menjamin apa-apa selain dapat ijazah duluan, kok. Emang ada perusahaan yang nyantumin persyaratan diterima kerja : "Diutamakan lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun"? Ga ada. Yang penting IPK lebih 2,75 atau lebih dari 3,00. Masalah lu mau lulus kapan perusahaan mah bodo amat mereka.

Yang terpenting gimana kalian mendapatkan gelar sarjana itu. Hasil memang penting, tapi proses mendapatkan hasil pasti berpengaruh besar nantinya. Tapi udah cukup kayanya ngomongin cepet-cepetan lulus. Kalo itu doang yang dibahas pasti ga abis-abis. Sekarang gini deh, sejauh mana seorang sarjana bisa memaknai gelar yang udah didapat tersebut?

Menurut saya sendiri, gelar sarjana bukan cuma bangga karena ditulis dibelakang nama sendiri. Gelar sarjana lebih dari itu. Bukan cuma tanda bahwa kita telah menamatkan studi di bangku kuliah saja. Akan tetapi gelar sarjana adalah tanda dimulainya seseorang untuk mengaplikasikan apa yang telah kita pelajari dan proses mempelajari ilmu untuk gelar tersebut. Lebih jauh lagi, gelar sarjana adalah penanda bahwa kita melepas kelakuan-kelakuan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang bergelar sarjana, istilah lainnya : kedewasaan.

Percuma rasanya gelar sarjana dipamerkan di belakang nama tapi kelakuan masih seperti anak SMA. Ada kalanya kita harus bersikap dewasa, tau sitkon dimana harus bercanda dimana harus serius. Jangan kebalik yang harusnya serius dibecandain yang harusnya bisa dibecandain malah dibawa serius. Malu kalo orang tau kita sarjana tapi kelakuan masih minus. Mending ga usah ditulis kalo ga ada keperluan, tapi kelakuan ga lebay.

Kalo udah masuk ke dunia kerja ga ada jaminan pasti untuk seorang Sarjana, semua sama. Ada yang baru D3 tapi udah bisa kerja, ada yang cuman tamatan SMA udah bisa kerja. Macem-macem, ga semua nasib orang sama. Siapa sih yang ga mau dapat pekerjaan yang layak? Tinggal orangnya aja yang rajin apa ga nyari kerjaan yang sesuai? 

Jangan pernah seorang Sarjana merendahkan gelar orang lain. Apalagi orang yang cuman dapat gelar D3 atau semacamnya. Kita semua punya alasan masing-masing kenapa memilih jalan seperti ini. Dan yang punya gelar lebih rendah dari S-1 jangan pernah malu untuk unjuk gigi. karna siapa tau yang lulusan S-1 pengalamannya belum sebanyak kalian yang D3.

Kalo kamu sendiri gimana?

Cerita Kala Hujan

Cerpen Fiksi :Cerita Kala Hujan

Sabtu sore kali ini bersama dengan sehelai kertas dan sebatang pulpen yang siap untuk ku coret berserta hujan di luar rumah jadi backsound. Kata orang hujan itu punya nada-nada misterius yang bisa mengingatkan kita dengan masa lalu. Semoga kamu pun mendengar nada-nada kerinduan ini melalui hujan. Sudah berapa lama, ya, dirimu tak pernah lagi mampir di telinga, mata, ataupun hati ini? Ah lama sekali sepertinya.

Merindukanmu memang tak semudah dulu, lebih gampang mengucapkannya ketika kamu menjadi milikku. Sekarang cuma bisa memandang wajahmu lewat foto yang tersisa di handphoneku. Dahulu segaris senyum itu selalu menemani dan mewarnai hari-hariku. Dan gelang pemberianmu ini membuat hidupku semakin berwarna, bahkan masih sering ku pakai hingga hari ini. Aku ingat sekali waktu kamu pertama kali memberikan gelang ini setelah kepulanganmu dari Jepang kala itu. Kamu bilang ini adalah jimat dari Jepang yang bisa menjagaku agar tidak selingkuh jika kamu tidak ada di sisiku. Hahaha kekonyolanmu yang khas seperti ini selalu membuatku rindu. 

Tapi sekarang semua itu hanya bisa dikenang. Tak mudah untuk menerima perubahan apalagi saat lagi sayang-sayangnya seperti ini. Kamu yang melarangku untuk selingkuh, tapi kamu sendiri yang meninggalkanku untuk orang lain. But it's okay, maybe i'm not good enough to make you happy

Jika dengan orang lain kamu merasa lebih bahagia, aku rela. Tapi jangan pernah lukai hatinya seperti kamu melukai hatiku.

Karna hujan bisa saja datang dengan petir, namun jangan benci hujan karena petir. Hujan dan petir 2 hal yang berbeda, namun jika kamu hanya menyukai hujan tanpa petir bagaimana kamu bisa menghadapi badai hidupmu sendiri?

Tips Memilih Jurusan Kuliah

Karna udah lulus kuliah, sekarang baru berani bikin postingan kaya begini. Ntar dikira songong ngasih tips milih jurusan kuliah tapi yang bikin aja belum lulus hahaha. Anyway, menentukan jurusan kuliah itu penting banget loh, guys biar kalian bisa memaksimalkan potensi yang kalian punya (sengaja pake "guys" biar mirip gaya hostnya Breakout, Sherryl Skandinavia).

Memilih jurusan matang-matang itu penting biar ga ada kalimat "Salah jurusan". Memilih jurusan kuliah itu sama kaya mlih pacar, kalo salah pilih jadi serba salah dipaksain ga muat (apa ini?), diputusin kasian sama dia.

Kalian ga mau kan ngejalanin hubungan yang terpaksa kaya gitu. Biar ga salah pilih pacar, eh, jurusan kuliah, ga ada salahnya untuk baca tulisan ini sampai habis.

Kenali Kemampuan Dirimu

Hal yang paling utama adalah kamu tau kemampuanmu sendiri. Penting banget nih, biar bisa memaksimalkan potensi yang kamu miliki. Kamu bisa tanya diri sendiri tertarik di mata pelajaran apa aja, atau minat kamu kemana. Kalo misalnya kamu suka banget (dan emang nilai kamu bagus) di mata pelajaran Bahasa Inggris kamu bisa ambil jurusan FKIP Bahasa Inggris atau Sastra Inggris. Salah jurusan kalo kamu ga bisa gambar dan ga terlalu kreatif tapi pengen masuk ke jurusan Arsitektur atau Desain Grafis. Kenali potensi diri kamu dari sekarang sebelum terlambat... Waspadahal! Waspadahal!

Tapi belum tentu juga jurusan yang ga kamu sukai itu ga baik buat kamu. Bisa aja masa depanmu ada di situ, Agak-agak tricky sih sebenernya, jadi kamu mesti telaah diri kamu sendiri, maunya gimana dan seperti apa.

Diskusi Dengan Orang Tua
Kalo kamu masih bingung nentuin kemampuanmu dimana, kamu bisa diskusi sama orang tua kamu. Mereka yang ngedidik kamu dari kecil pasti tau kelebihan dan kekuranganmu dimana. Lagian, kan, mereka juga yang nantinya bakal ngebiayain kuliah kamu. Kalo kamu mintanya muluk-muluk tapi orang tua kamu ga sanggup menuhin permintaan kamu gimana? 

Diskusi sama orang tua itu bertujuan kalo kamu mentok milih jurusan yang mana, ortu kamu bisa bantuin cari solusinya. Bukan kamu yang mesti ngotot milih jurusan yang ortu kamu ga sanggup ngebiayain. Ortu juga ga boleh nuntut anaknya untuk masuk ke jurusan pilihan sendiri. Kasian anaknya cape kuliah tapi ga ngerti bikin boros biaya kuliah juga.

Ga Perlu Ikut-ikutan Temen
Kuliah ini bukan ajang main-main lagi kaya sekolah. Karna kuliah ini menentukan masa depan kalian. Sering banget denger jawaban dari pertanyaan "Kenapa milih jurusan ini, sih?" "Sebenernya cuman ikutan temen, soalnya udah bingung milih jurusan apa, eh taunya lulus" Kalo mau punya masa depan yang cerah mesti ada yang dikorbankan. Gapapa, kok, misah sementara sama temen-temen lama. Kalian kan berpisah untuk bertemu dalam keadaan sama-sama sukses (caelah bahasanya).

Kalopun mau ngikutin pilihan jurusan kuliah kaya temen, coba baca no. 1 deh. Kamu harus tau kemampuan kamu dulu. Walaupun nilai kamu beda tipis sama temen kamu, tapi belum tentu kamu bisa menguasai jurusan yang temen kamu pilih itu. Kemampuan tiap orang itu beda-beda, lho. Kalo kamu ga yakin untuk ikutan pilihan temen kamu, mending cari jurusan yang lain aja, ya.

- - -

Semoga 3 poin di atas bisa memberi inspirasi buat kalian untuk menentukan jurusan kuliah nanti. Memang tidak mutlak tiga-tiganya harus dikerjain, kalo kalian punya pertimbangan sendiri silahkan saja. Tulisan ini sekadar menambah info kalian yang mau melanjutkan ke Universitas.