Infrastruktur Harus Beradaptasi Terhadap Perubahan Iklim

Isu perubahan iklim menurut gue salah satu wacana yang sering banget didengungkan. Ada banyak solusi yang ditawarkan para peneliti dan juga masyarakat peduli lingkungan untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan iklim ini. Namun kebanyakan hanya dari segi lingkungan/alamnya aja. Tapi dari segi infrastruktur jarang banget ada yang ngasih sumbang saran.



Padahal, menurut gue infrastruktur juga punya peran penting dalam pembangunan manusia. Kalo ga ada infrastruktur sebuah bangsa pasti bakal sulit buat maju. Makanya kenapa dari awal menjabat Pak Jokowi selalu mendengungkan pembangunan infrastruktur terlebih dulu. Dan awalnya dari daerah yang memang jarang terjamah sarana dan prasarana.

Infrastruktur yang resisten terhadap perubahan iklim itu perlu untuk manusia karna akan lebih tahan lama terhadap perubahan suhu dan cuaca ekstrim khususnya di daerah Indonesia yang beriklim tropis ini. Dan gue juga berharapnya juga bisa lebih tahan gempa dan bencana lain yang sering datang di Indonesia kaya banjir, tanah longsor, tsunami dan lainnya.

Salah satu yang udah dilakuin pemerintah adalah melakukan penelitian dan pengembangan infrastruktur berbasis ramah lingkungan. Melalui litbang PU, pemerintah mencoba mencari dan membuat alternatif konstruksi infrastruktur yang lebih baik dan bisa beradaptasi dengan perubahan iklim yang demikian cepat.

Litbang PU udah pernah bikin yang namanya RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) yang diklaim tahan gempa. RUSPIN ini merupakan hasil modifikasi dari versinya yang terdahulu, RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Menurut gue ini salah satu wujud kepedulian pemerintah sama perubahan iklim di bidang infrastruktur. Walaupun di Kalimantan, khususnya Banjarmasin, ga ada potensi gempa, tapi gue rasa kalo dibangun di sini bakalan cocok kok.


via litbang.pu.go.id

Dalam rangka ngedukung pengembangan lahan pertanian pasang surut, pemerintah melalui litbang PU juga ngembangin pintu air otomatis tahan korosi. Dengan beragam kelebihan yang dimiliki, gue rasa sih ini salah satu wujud inovasi infrastruktur yang  juga beradaptasi sama perubahan iklim. 

Bayangin aja, kelebihannya banyak banget! Dari bobotnya yang ringan, trus karna ukurannya yang relatif lebih kecil, jadi mobilisasinya justru lebih gampang. Pembuatan yang difabrikasi udah jelas kualitas dan mutunya dijamin sama PU, dan yang penting sih biaya pemeliharaan lebih murah karna tingkat kebocoran yang kecil.


via litbang.pu.go.id

Gue juga baru tau kalo ternyata PU udah make campuran beton sama fly ash batubara yang digunain buat bangun infrastruktur. Kita semua udah tau kalo fly ash itu salah satu limbah yang sangat amat jahat sama lingkungan kita. Dan ga tau lagi dibuang kemana. Karna ga mungkin dibuang langsung ke sungai juga.

Inovasi ini menurut gue kaya double kill gitu di game Mobile Legend. Soalnya selain ngurangin jumlah fly ash di lingkungan, campuran ini juga bikin struktur bangunannya jadi lebih kuat. Betonnya jadi ga mudah retak, ga perlu peralatan khusus dan juga bisa dipake sama material lokal. Soalnya hampir di semua daerah punya PLTU yang limbah utamanya fly ash. Jadi materialnya gampang banget dicari.


via litbang.pu.go.id

Gue berharapnya sih bukan cuma pemerintah yang terlibat aktif dalam adaptasi bangsa terhadap perubahan iklim. Semua elemen masyarakat mestinya udah tau bahwa perubahan iklim itu nyata banget adanya. Ga bisa dielakkan lagi. Kalo kalian mau liat lebih lengkapnya bisa langsung cek websitenya litbang PU ya. Di sana lengkap banget semunya ada.

Gue Iqbal CJR undur diri!

0 Comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.