The Blacklist Review Bahasa Indonesia

The Blacklist adalah serial televisi yang akhirnya berhasil gue tamatkan setelah sekian lama. Gue udah ngikutin serial ini sejak tahun 2013-an. Serial ini sebenarnya sudah tamat sejak 13 Juni 2023 lalu. Akhirnya bisa gue tamatkan di Netflix setelah 2 tahun terlewat. Alasannya karena sibuk kuliah + ga ada waktu buat nontonnya juga.

review serial the blacklist

Padahal ada banyak serial yang gue tamatkan sebelum bisa nonton The Blacklist ini mwehehehe! Emang ga ada waktunya aja, sih. Soalnya panjang banget sampe 10 season dan ga mungkin bisa ditonton dalam 1 kali periode doang. Harus dicicil satu-satu sampe habis ke episode terakhir.

Dari sekian banyak serial yang gue tonton, menurut gue The Blacklist salah satu serial yang anti-klimaks di ujungnya. Tapi meskipun begitu, justru ada pesan kuat buat penontonnya. Nanti gue kasih tau.

Sinopsis The Blacklist

Sederhananya The Blacklist menceritakan seorang buronan nomor 1 FBI -bernama Raymond Reddington (biasa dipanggil Red)- yang secara "sukarela" menyerahkan dirinya ke FBI. Namun ternyata penyerahan dirinya ini memiliki kepentingan lain. Yaiyalah! Mana ada penjahat nomor 1 FBI menyerahkan diri gitu aja tanpa ada syaratnya?

Elizabeth Keen The Blacklist

Red (diperankan oleh James Spader) menyerahkan diri tapi dia ga mau ditahan, sebagai "imbalannya" dia bakalan ngasih tau "Daftar Hitam" penjahat-penjahat  yang selama ini diburu sama FBI. Selain itu juga, dia cuman mau bekerjasama dengan 1 agen FBI bernama, Elizabeth Keen (Megan Boone).

Awalnya Keen ga tau kenapa dia yang dipilih sama Red untuk kerjasama. Padahal Keen ga pernah nanganin kasusnya Red, bahkan baru pertama kali ketemu dia. Tapi Red justru tau sama anak ini. Kok bisa? Disinilah inti serial ini sebenarnya.

Keen ga sendirian, dia dibantu satgas yang support kerjaannya bersama Red. Begitupun dengan Red, dia juga punya timnya sendiri. Anehnya, Red bisa merahasiakan timnya ini ke FBI tapi FBI ga bisa merahasiakan apapun ke dia. FBI kayak berada dalam kuasanya  gitu.

The Blacklist ga cuma menceritakan tentang penangkapan penjahat buronan FBI. Serial ini juga membongkar misteri hubungan Red dengan Keen lapisan demi lapisan. Bagaimana jejaring kejahatan Red ini bisa terhubung satu dengan yang lainnya dan mengaraha kepada Keen diceritain di serial ini.

Review The Blacklist

2 karakter utama serial The Blacklist ini awalnya sangat bertolak belakang. Red yang berada di dunia kejahatan seumur hidup harus berpartnet dengan Keen. Elizabeth Keen sendiri sebenarnya rookie di FBI, dia baru lulus akademi dan langsung terjun ke lapangan berhadapan dengan penjahat nomor 1 di Bumi.

James Spader The Blacklist

Season awal tu semacam kayak perkenalan setiap karakter yang akan terlibat di serial ini. Tapi pelan-pelan juga disisipin petunjuk sebenarnya Red dan Keen ini siapa. Petunjuk yang dikasih tau itu bener-bener sedikit banget sekali. Jadi penonton tu ga bisa bener-bener tau petunjuk ini tuh buat siapa/apa kalo ga nonton kelanjutannya.

Setelah beberapa season berjalan, pengembangan karakter utamanya mulai terlihat. Keen yang awalnya sangat idealis terhadap dunia kejahatan, mulai melihat dunia "seberang" sebagai hal yang normal. Pengaruh bekerjasama dengan Red begitu besar sampe akhirnya mengaburkan keputusannya setiap kali berhadapan masalah.

Red, mau seberapapun kuatnya melarang Keen untuk "menyebrang" ke dunianya, tetap ga punya kendali terhadap Keen. Wanita ini punya prinsipnya sendiri dan tidak mudah dipengaruhi orang lain. Meskipun gue yakin mindset Keen bergeser dari dunia putih ke hitam juga gara-gara Red.

Bayangin aja selama lebih dari 10 tahun kerjasama dengan penjahat. Mau sekuat apapun mindset lu, kalo terpapar sama pemikiran buronan nomor 1 tiap hari, pasti goyah juga. 

Buat gue sih perkembangan karakter serial ini tergolong lambat dan ga terlalu signifikan keliatan di serialnya. Mungkin secara fisik dan materiil ga keliatan. Tapi justru dari sisi mindset dan prinsip dari karakternya malah keliatan berbeda dari season 1 ke 10. Hampir semua karakternya jadi "menyebrang" ke dunia yang lain.

Ini menunjukkan sisi manusia yang sesungguhnya. Bahwa manusia pada akhirnya cepat/lambat akan berubah sesuai dengan lingkungannya. Sekuat apapun punya mindset, kalo memang terpapar secara kuat dan setiap hari, mau ga mau akan bergeser juga. Mungkin dari sisi materiil/fisik ga terlihat, tapi dari sisi pemikiran akan terbaca.

Beberapa season menjelang akhir, karakter Keen akhirnya "dimatikan". Ada yang bilang ga sepakat soal kontrak, ada yang bilang Megan Boone mau ngejar kesempatan yang lain. Intinya Keen ga "menemani" Red sampe akhir. 

Kayaknya sih harapan gue ketinggian sama serial ini. Soalnya dari awal menjanjikan sesuatu banget ceritanya. Penuh misteri, puzzle yang kompleks dan set karakternya yang punya backstory  cuman seuprit dikasih taunya. Gue berharapnya serial ini punya big reveal yang mengejutkan.

Tapi memandang POV dari sisi yang lain, kayaknya si sutradara pengen ngasih liat sisi manusianya Red. Karena dari season awal sampe menjelang akhir terlihat sangat over power. Sangat untouchable sama pihak berwajib dan licin banget escape plan-nya. Bahkan satgas Keen aja ga pernah tau rencana kaburnya Red. Gila ga?

Satu momen yang paling epic menurut gue adalah ketika dia ditangkap dan harus menjalani sidang di pengadilan. Red bingung banget siapa orang yang bisa nangkap dia? Dia yakin banget jejaringnya udah ngecover semua instansi, ga mungkin ada info yang ga dia tau.

The Blacklist

Ketika dia ditangkep mau ga mau harus disidang. Dari sinilah dia makin keliatan over power, dia ga mau ditemenin sama pengacara. Alias dia sendiri yang mewakilkan dirinya untuk membela diri, gokil! Gue amaze banget pas scene ini, dia bener-bener punya argumen kuat dan meyakinkan di depan hakim.

Gara-gara skill passive Red ini gue malah terinspirasi untuk bisa kayak dia wahahahak! Maksudnya bukan lolos ngakalin aturan, ya. Tapi dalam arti punya jejaring yang luas gitu, jadi ga gampang ditipu sama orang.

Karena menurut gue, kalo udah punya duit yang unlimited kayak si Red ini, langkah berikutnya adalah punya networking yang unlimited juga. Reymond Reddington adalah representasi paling pas untuk menggambarkan seseorang yang punya uang dan kekuasaan sekaligus.

Orang bermental miskin menganggap punya banyak uang adalah tujuan akhir. Padahal percuma kalo punya duit tapi ga punya power. Tetap bakalan dimanfaatin juga sama yang berkuasa. Tapi ketika lu punya duit dan kekuasaan, lu akan jadi untouchable. Itulah yang dicari sama orang-orang kaya yang jadi caleg di pemerintahan.

Pesan moral(?)

Sebenarnya ending The Blacklist di season 10 buat gue semacam anti-klimaks. Semua kekuatan Red dispill, tapi untuk dihancurkan. Sampai di episode terakhir, Raymond akhirnya bener-bener "sendirian".

Ending yang sangat bertentangan dengan seluruh epidsode sebelumnya. Sosok Red yang digambarkan begitu powerfull dan resourcefull, sangat untouchable, pada akhir perjalanannya malah sendirian.

Mungkin aja penulis ceritanya kepengen ngasih tau kalo orang sekuat Red ternyata pada akhirnya tetap sendiri. Mau lu punya uang sebanyak apapun, kekuasaan sebesar apapun, kenyataannya lu tetap sendirian di dunia ini.

Harta yang banyak akhir lu tinggalkan kepada mereka yang masih hidup. Kekuasaan yang lu punya ga ada artinya ketika udah habis masanya, ga ada artinya. Semua yang lu miliki, pada akhirnya akan lu tinggalkan juga.

Pesan moral yang dalam banget dari sebuah serial buronan kelas kakap. Menurut gue ending ga harus kayak begini. Mungkin bisa lebih elegan dan sedikit lebih happy ending. Tapi sosok Raymond Reddington bukanlah pahlawan, dia villain untuk masyarakat. Dia memang sudah seharusnya berakhir sad ending.

Overall

Sebagai tonton serial kejahatan tontonannya cukup menghibur. Adegan kekerasannya bisa dibilang masih soft. Adegan dewasanya juga ga terlalu vulgar, tapi tetap untuk tontonan 17 tahun ke atas aja, ya. 

Menurut gue The Blacklist layak dapat skor 8/10, meskipun di 3 season terakhir agak-agak drop kualitas ceritanya. Lu bisa nonton serial The Blacklist di Netflix, ya!

0 Comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.

Seedbacklink