Selama ini gue cuman mikir gimana kalo mereka yang duluan atau gue yang duluan pergi. Tapi gue belum explore kemungkinan ke-3: gimana kalo seandainya kami pergi bareng? Skenario yang belum pernah terpikir sebelumnya. Akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan lanjutan terkait skenario ini, gue pun penasaran.
Khayalan gue memikirkan hal-hal yang akan terjadi seandainya kami pergi bersama. Apa yang harus gue lakukan ketika meninggalkan semuanya nanti? Kepada siapa gue akan "wariskan" semua apa yang udah gue lakuin selama ini? Sampai ke yang paling gue takutkan: apakah akan ada yang menangisi gue ketika pergi nanti?
Disclaimer dulu: ini bukan pesan bundir, ya! Gue masih waras ,kocak!!
Skenario ini terbersit ketika gue mikir untuk travel bareng sama orang rumah akhir-akhir ini. Tiba-tiba aja terpikir kalo misalnya kami akhirnya "pergi" bareng ketika jalan-jalan?
Gue ga tau apakah ini skenario yang buruk, atau skenario terbaik buat kami. Gue belum ada keturunan dan orang tua gue ga punya ahli waris selain gue. Mungkin ini skenario yang "unik" kalo diliat dari perspektif hukum kalo kejadian.
Dari sisi ayah gue, dia punya beberapa sodara yang masih hidup. Tapi gue rasa mereka juga ga ngerasa kalo ayah gue itu punya harta, jadi mereka mungkin ga akan mau juga jadi ahli warisnya. Which is good, karna gue pun ga rela kalo harta warisan keluarga ini jatuh ke mereka. Mweheheh no hard feeling guys! I just dont like you, honestly.
Dari sisi ibu, sodaranya udah meninggal. Anak-anaknya sih ada tapi ga akrab, jadi ya udah pasti bukan orang yang tepat jadi ahli waris. Seperti tulisan di atas, gue pun juga ga rela kalo harta orang tua gue diwariskan ke mereka. Buat gue mereka ga layak untuk mendapatkannya.
Gue rasa sih ga ada yang layak untuk bisa menjadi ahli waris harta dari keluarga gue selain kami ber-3 di rumah. Bahkan termasuk negara sekalipun, enak banget mereka mau ngambil begitu aja setelah kami ga ada. Apalagi kalo orang-orangnya korup semua begitu.
Sekarang lu pada tau kondisi keluarga selain ayah/ibu gue kayak gimana. Dont tell them! Its just our little secret! Gue rasa sih hampir semua keluarga juga akan melakukan hal yang sama ke harta mereka. Termasuk lu juga nantinya, kecuali lu emang berhati tulus dan sangat murah hati orangnya.
Selain kekhawatiran gue soal harta benda ini mau dilimpahkan kemana, ada hal lain yang bikin kepikiran.
Overthingking gue: ada ga ya yang sedih ketika gue pergi ntar??
Kalo orang tua gue sih yakin banget banyak yang sedih. Meskipun keluarganya ga terlalu akrab, tapi temen-temen mereka banyak dua-duanya. Terlebih mama gue yang bisa dengan mudah dapat temen baru di tempat yang random. Beda banget sama gue yang ga mungkin memulai percakapan sama orang random.
Gue ga punya banyak temen, kalo pun ada, kayaknya gue belum bisa memperlakukan mereka dengan layak. Gue ga pernah berekspektasi tinggi ke mereka ketika memperlakukan gue. Tepatnya gue ga pernah berekspektasi tinggi sama manusia manapun. Jadi mau gimanapun mereka memperlakukan gue, selalu gue anggap layak.
Gue ga tau penilaian mereka ke gue kayak gimana. Berharapnya sih yang positif dan yang baik-baik aja. Gue pengennya meninggalkan kesan yang baik buat semua orang yang gue kenal selama ini. Jadi, meskipun mereka ga berada di dekat gue di saat-saat terakhir, setidaknya mereka mengingat hal-hal baik yang gue bagikan untuk mereka.
Gue ga berharap didatangin banyak orang ketika nanti pergi. Tapi kalo mereka rela mau datang karena gue, bukan orang tua gue, pastinya seneng banget, dong! Meskipun gue masih belum bisa memperlakukan mereka selayaknya yang gue inginkan, mereka masih mau mengingat kebaikan itu.
Dalam hal tertentu gue lebih memprioritaskan kualitas daripada kuantitas. Percuma punya sesuatu yang banyak, tapi ga ada kualitasnya.
Kayaknya gue lebih suka orang yang datang sedikit, tapi mereka bisa mengingat gue selamanya. Daripada banyak datang hanya untuk mengingat gue terakhir kali lalu melupakan semuanya. Tapi itu kan hak mereka juga untuk mengingat/melupakan sosok gue di hidupnya.
Gue juga mau minta maaf sama semua temen-temen yang pernah minta bantuan selama ini. Bantuan yang gue kasih ga bisa maksimal menyelesaikan masalahnya mereka. Semoga bantuan gue yang ga seberapa itu bisa sedikit meringangkan masalah yang mereka hadapi.
Gue minta maaf atas segala kesalahan yang pernah gue lakuin ke semua orang yang pernah berinteraksi seumur hidup ini. Baik itu kesalahan yang disengaja ataupun ga. Semoga tulisan ini ga mengurangi rasa tulus dan ikhlas atas permintaan maaf yang gue haturkan. Makasih banget untuk kalian yang sudah mau dan ikhlas memaafkan kesalahan gue, ya.
Sekalian minta maaf juga buat orang tua gue, ya. Siapa tau diantara kalian yang membaca tulisan ini ada yang kenal sama orang tua gue. Pernah berinteraksi sama mereka dan pernah menjadi "korban" atas kesalahan dan kekhilafan mereka, gue mohon untuk dimaafkan, ya.
Semoga ketika kami bertiga pergi, kami tetap berada di hati kalian selamanya. Kami hanya ingin pergi dengan meninggalkan kebahagiaan dan keceriaan buat kalian. Ga ada sedikitpun niat untuk membuat masalah jadi bertambah atau mempersulit kehidupan kalian.
Apapun skenario yang ditentukan sama Tuhan YME, makasih banget kalian udah pernah ada di hidup gue selama ini.