Ketika mengikuti online gathering bersama #EcoBloggerSquad beberapa waktu lalu, tema yang diangkat cukup serius. Acara kali ini berbicara tentang Hutan dan Perubahan Iklim. Dari acara tadi, saya jadi sadar akan pentingnya keberadaan hutan sebagai komponen mengurangi dampak perubahan iklim.
Saking pentingnya peran hutan, saya jadi membayangkan gimana kalo seandainya Bumi kita ini ternyata ga punya hutan sama sekali?
Seperti yang disampaikan Ka Tian sebagai pemateri dari @hutanituid tentang peranan Hutan dalam perubahan iklim, ternyata hutan memiliki fungsi yang vital banget untuk menanggulangi dampak perubahan iklim.
Salah satu manfaat keberadaan hutan yang sering diabaikan oleh masyarakat adalah sebagai penahan air hujan. Manfaat ini sering sekali tidak terlihat karena memang ketika hutannya ada dan sedang musim hujan, seperti tidak terjadi apa-apa.
Coba bayangkan, kalo hutannya ga ada, gimana kira-kira?
Saya kira sih dampak yang paling terasa adalah akan banyak terjadi bencana tanah longsor dan banjir saat musim hujan. Karena tidak ada lagi penahan air hujannya dan ga ada yang "mengikat" tanah.
Seperti yang terjadi di tempat tinggal saya tahun lalu. Seumur-umur saya tinggal di sana, belum pernah yang sampai banjir di kompleknya. Meskipun di daerah lain yang berdekatan dengan komplek itu banjir, komplek di rumah saya masih kering. Padahal jika melihat lokasinya yang berada dekat dengan aliran sungai yang cukup besar, potensi untuk kena banjir tinggi sekali.
Namun tahun lalu, rekor akhirnya pecah juga. Untuk pertama kalinya komplek perumahan saya banjir. Memang hanya setinggi mata kaki orang dewasa, tidak seperti daerah lain yang banjirnya bisa sampai 1 meter lebih. Namun ini sudah cukup membuktikan bahwa sudah banyak perubahan yang terjadi di sekitar komplek ini. Banjir di komplek saya ini, sudah cukup membuktikan bahwa perubahan iklim memberikan dampak yang cukup serius untuk lingkungan sekitar kita.
Mungkin begini ya seandainya dunia ini ga punya hutan? Banjir kalo pas lagi musim hujan deras. Kawan-kawan yang di daerah lereng gunung, ga tenang tidurnya kalo pas lagi hujan karena rumahnya lawan kena longsor. Kalo pas lagi kemarau, semuanya kering, ga ada tempat cadangan air karena hutannya ga ada.
Efek GRK (Gas Rumah Kaca) akan semakin cepat terlihat dampaknya. Karena hutan sebagai tempat penyerapan gas CO2 (sumber utama efek GRK) tidak ada. Sebagai info tambahan, 1 pohon durian dapat menyerap 1,42 juta ton CO2/tahun. Ga keliatan memang, namun dampaknya sangat berarti untuk lingkungan kita.
Menurut @hutanituid, hutan bisa menyerap 2 milyar ton karbon dioksida (CO2) setiap tahunnya. Kamu pasti tau kan apa yang terjadi ketika terjadi deforestasi (apapun alasan dibaliknya), CO2 akan terlepas ke udara dan akan memperparah dampak dari efek GRK yang terjadi.