Deadpool (2016) (Review Film)

reivew film Deadpool
via comicbook.com

Saya menonton film ini di hari Sabtu. Sebenarnya bukan hari yang bagus untuk menonton film di Banjarmasin. Bukan karena saya belum punya pacar, well itu juga sih sebenernya hahaha. Tapi yang utama adalah harga tiketnya yang ga kira-kira kalo udah hari Jumat, Sabtu, Minggu dan hari libur nasional. Untuk kalian ketahui, di Banjarmasin itu harga tiket nonton di hari biasa (Senin-Kamis) adalah 40 ribu rupiah. Sementara untuk hari Jumat 50ribu dan untuk Sabtu dan hari libur nasional 60ribu. Ga ada tuh hari nomat (nonton hemat) di sini. Semuanya sama. Yah, namanya juga dikuasai sama 1 perusahaan.

Oke itu tadi curhat karena lagi bokek aja sebenernya. Tapi walaupun ga bokek juga males nonton film tiketnya harga segitu. Ngapain? Iya kalo filmnya bagus, kalo ga? Rugi, men! Mending nraktir cewe makan deh daripada dibawa nonton film doang, hahaha.

Itu curhat lagi. Udah terlanjur kesel sama perusahaannya sih. Gimana mau ngehargain film lokal kalo kami harus 'dicekik' dengan harga tiket yang mahal buat nontonnya?

Udah puas curhatnya? Iya udah.

Jadi gini, Deadpool ini kata orang-orang di twitter itu sadis tapi lucu. Saya penasaran selucu dan sesadis apa sih film ini. Setelah nonton filmnya : Ini sih terlalu lucu untuk film sadis! Lucunya kebangetan ini, mah hahaha. 

Deadpool adalah anti-hero paling geblek yang pernah saya tonton. Apa aja dinyinyirin sama dia. Sarap ni orang. Dari franchise-nya sendiri sampai ke Liam Neeson dibikin lawakan. Kalo ga sering nonton film, bisa jadi kalian ga ngakak dibeberapa jokesnya.

Soal sadis jangan ditanya. Itulah kenapa Deadpool dikhususkan untuk orang dewasa. Adegan sadis dan percakapannya yang vulgar tidak layak ditonton oleh anak-anak. Buat yang ga suka ngeliat darah mending ga usah nonton deh. Walaupun kata temen saya ada beberapa adegan yang disensor, tapi tetep ga mengurangi keseruan menonton film ini. Bahkan saya kira durasinya terlalu pendek. Mungkin karena terlalu menikmati sampai tidak sadar sudah 2 jam kami (iya kami, saya nontonnya ber 5, ga sendirian) ngakak. 

Kalian jangan berharap melihat jagoan berwibawa dan berkharisma macam Captain America atau Batman di sini. Ga ada yang kaya gitu. Deadpool itu superhero geblek dan nyeleneh. Semacam Wiro Sableng tapi versi Marvel lah, hahaha.

Saya rasa Rian Reynolds puas melihat aktingnya di Deadpool ini. Karena sebelumnya dia bermain di Green Lantern ga bagus-bagus amat. Dan udah lama juga, orang-orang pasti ga ngeh kalo dia pernah main film itu.

review film Deadpool
via screenrant.com

Tapi sayangnya adegan tarung superhero vs villain-nya kurang maksimal menurut saya. Sebagai penyuka film action, buat saya, adegan tarung Deadpool justru kurang banyak mengingat Deadpool jago bela diri dan kesannya hanya mengandalkan efek ledakan yang besar.

Yang menarik dari film ini adalah adanya si cantik Morena Baccarin. Buat yang pernah nonton series TV yang judulnya "Gotham" dia adalah pacarnya Jim Gordon, Leslie Thompkins. Walaupun dia ga banyak dapat scene, tapi ampuh kok bikin Deadpool ga 'gersang-gersang' amat keliatannya.
Sedikit kritik dan juga saran untuk pengelola bioskop di Banjarmasin : 
Karena film Marvel ini agak beda dari film yang lain. Mereka selalu membuat adegan setelah credit title. Atau istilah kerennya : after credit. Biasanya di after credit ini diinformasikan tentang film Marvel berikutnya atau sekadar cuplikan adegan filmnya. 
Di Deadpool sebenarnya ada after credit. Namun lampu bioskop keburu dinyalakan sesaat setelah credit title muncul. Banyak penonton yang melewatkan after credit ini. Ya meskipun tidak terlalu penting, setidaknya bapak/ibu pengelola bioskop memperhatikan hal detail ini.
Saya dan 4 teman saya yang keluar paling akhir dari studio karena ingin melihat after creditnya harus menahan rasa malu karena diliatin sama mba-mba dan mas-mas karyawannya. Padahal after credit itu masih termasuk ke dalam bagian akhir filmnya.
Jadi saya mewakili para penggemar film, khususnya buatan Marvel, meminta agar bapak/ibu pengelola memperhatikan film-film yang akan diputar. Ini hal kecil tapi kami sangat menghargai bapak/ibu apabila tidak menyalakan lampu sampai after credit muncul. 
Jangan maunya cuma nerima duit aja tapi kritik dan saran kami cuma dianggap angin lalu.
Satu lagi, untuk para orang tua. Harap perhatikan rating film sebelum nonton. Dan perlu diketahui walaupun Deadpool ini film superhero, tapi rating filmnya dewasa. Jadi, buat orang tua yang pengen ngajakin anaknya nonton Deadpool, mending ga usah. Deadpool bukan superhero yang pantas jadi teladan anak-anak. Cerdas sedikit milih tontonan buat anak-anaknya.
review film Deadpool
via malesbaanget.com

Overall Deadpool is SADISTICALLY FUN!

4 comments:

  1. Nonton pelem ini gue cuma bisa nganga. Gue malah ngeh sama Ryan Reynolds waktu dia maen pelem The Proposal sama Sandra Bullock

    ReplyDelete
  2. Kenapa malah nganga? kagum atau gimana nih?hahaha
    gue blum pernah nonton the proposal, tapi klo sidang proposal sih udah hahaha :))

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.