Harus Menonton Apa?! (2)

Izinkan saya memulai 2014 ini dengan sebuah solusi yang bagus untuk memperbaiki acara-acara televisi yang semakin lama semakin tidak jelas.

Mari kita telaah dulu apa yang menyebabkan acara ini bertahan lama? Penyebabnya cuma 1, kita yang menontonnya. Acara sekarang sudah tidak lagi mempedulikan nilai-nilai edukasi kepada penontonnya. Asalkan banyak yang menonton dan mendapat rating yang tinggi, semua telah terpenuhi. Walaupun tidak ada nilai edukasi di dalamnya.

Masalahnya adalah, target acara-acara tv ini adalah masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah. Dan jumlahnya sangatlah banyak. Jadi jika rating mereka tinggi, sebenarnya itu tidak mewakili keseluruhan masyarakat Indonesia yang menontonnya. Melainkan hanya masyarakat kelas menengah ke bawah tersebut.

Acara tv yang bernilai edukasi tidak harus selalu menayangkan tentang pendidikan atau semacamnya. Bisa saja dengan cara komedi yang sopan dan cerdas. Tidak perlu harus memakai tepung, sterofoam, atau mengolok-olok orang karena kekurangannya. Tidak perlu juga harus beradu mulut ngotot-ngototan di forum yang disediakan stasiun tv. Tidak mempertontonkan kekerasan seperti adegan menampar, mengucap kata-kata kotor/sumpah serapah.

Kartun juga seperti itu, walaupun khusus untuk anak-anak, terkadang ada juga film kartun yang tidak seharusnya ditonton untuk anak-anak. Tapi untungnya di Indonesia kartun seperti itu. Dan semoga tidak ada stasiun tv yang menayangkannya kembali.

Solusinya sebenarnya sederhana. Laporkan KPI. Tetapi sepertinya KPI pun kurang responsif terhadap laporan-laporan masyarakat. Masih ada solusi lain. Tidak menonton acara tersebut. Walaupun tidak terlalu signifikan, setidaknya kita tidak 'membantu' menaikkan rating mereka. Lebih baik bantu naikkan rating acara-acara yang lebih berbobot. Agar acara tersebut bisa bertahan lama.

Lalu, kenapa mesti masyarakat yang harus merubah kebiasaan tv? Bukan stasiun tv nya sendiri? Ya karena memang masyarakat-lah yang menjadi sumbernya selama ini. Stasiun tv sebenarnya bisa keluar dari pakem mementingkan rating ini. Namun mereka belum berani melakukannya. Memang ada yang berani seperti itu, namun tidak banyak. Hanya 1-2 stasiun. Itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali,kan?

Kepada stasiun tv juga seharusnya lebih memperhatikan kualitas siarannya. Jangan melulu memikirkan rating. Jika acara yang ditayangkan berkualitas, rating akan mengikuti dengan sendirinya. Masyarakat sekarang sudah cukup cerdas untuk memilih mana acara yang bagus untuk ditonton mana yang tidak.

Tapi sekali-sekali kita perlu juga acara tv yang kurang berkualitas, buat dijadiin bahan tulisan kaya gini misalnya, hehehe :D

0 Comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.