TAHUN BARU ILMU BARU TEMAN BARU

Kamu pernah ga kalo udah mau taun baru begini selalu bikin resolusi buat taun depan nanti? Tapi ujung-ujungnya ga ada yang dikerjain juga? Saya pernah dan sering bahkan. Meskipun begitu, saya ga pernah jera untuk bikin resolusi buat diri sendiri.

Karena buat saya sekarang, resolusi itu gapapa ga semuanya dikerjain. Tapi setidaknya kita terus berproses setiap hari dan menambah sesuatu yang baru di hidup kita. Bisa jadi ilmu baru, teman baru, komunitas baru dan lain sebagainya. Misi saya setiap tahun adalah minimal punya sesuatu yang baru yang bisa saya rasakan. Bisa jadi pengalaman melakukan sesuatu ataupun belajar ilmu baru yang belum pernah diketahui.

Salah satu keputusan terbaik saya di tahun 2023 ini adalah bergabung ke komunitas Wikipedia Banjar. Merupakan komunitas resmi yang bernaung dibawah Wikipedia Indonesia. Ini jadi pengalaman saya bergabung ke salah satu komunitas terbesar di Indonesia sejauh ini. Wikipedia Banjar sendiri merupakan komunitas wikipedian (sebutan untuk para sukarelawan wikipedia) yang aktif berkontribusi pada wikipedia bahasa daerah. 

Meskipun tergabung di komunitas berbahasa daerah, bukan berarti anggota komunitasnya hanya spesifik berkontribusi di bahasa daerah saja. Setiap orang bebas berkontribusi di platform wikipedia manapun yang disukai sesuai dengan minat dan hobi masing-masing.

Untuk yang belum tau, wikipedia itu tidak hanya sekadar artikel yang biasa kamu lihat di google ketika mengetik kata kunci tertentu. Itu hanya sebagian kecil informasi yang bisa kamu akses. Kalo kamu "menyelam" lebih dalam, kamu bisa menemukan hal-hal ajaib lain yang bisa jadi sesuai dengan minat dan hobimu.

Contoh saya, meskipun saya hobi menulis di blog, ternyata di wikipedia saya lebih suka untuk menambahkan struktur data pada foto yang ada di wikipedia commons (salah satu platform wiki untuk mengunggah berkas foto). Karena menurut saya lebih mudah berkontribusi lewat cara itu daripada menuliskan artikel pada wikipedia saja.

Selain kegiatan berkontribusi secara daring, komunitas ini juga sering mengadakan pertemuan luring bertajuk kopi darat (kopdar). Tujuannya selain mempererat silaturahmi antar anggota, biasanya juga ada kegiatan menyunting bersama serta membahas hal-hal yang diperlukan seputar kegiatan komunitas.

Dokumentasi pelatihan WikiLatih, sumber: instagram @banjarwiki

Sebenarnya tujuan saya bergabung ke komunitas ini pada awalnya hanya ingin mendapatkan kegiatan dan pengalaman baru. Tidak berekspektasi lebih ketika awal masuk komunitas ini, karena saya kira pada saat awal bergabung itu komunitas ini hanya bergerak di kegiatan daring saja. Saya baru tau kalo ternyata kegiatannya cukup banyak dan produktif semuanya.

Karena wikipedia banjar terafiliasi dengan wikipedia indonesia secara resmi, dan wikipedia indonesia adalah bagian dari wikimedia foundation, maka ketika ada acara-acara yang levelnya international (daring ataupun luring), komunitas yang terafiliasi juga diajak untuk ikut berpartisipasi. Jadi ga cuman bisa ikut acara-acara skala nasional saja, tapi juga internasional. Apalagi jika kamu memiliki keahlian khusus yang bisa membantu kontribusi di wikipedia jadi lebih mudah, kamu akan semakin mudah untuk mengikuti acara-acara ini.

Ada banyak acara yang diselenggarakan oleh Wikipedia Indonesia dan lebih asyiknya lagi Wikipedia ini nyediain beasiswa fully funded bagi wikipedian yang beruntung untuk diberangkatkan ke lokasi acaranya. Enak banget kan? Acaranya ini juga diadain tiap tahun, lho! Jadi tiap taun terbuka kesempatannya.

Sejauh ini sih saya belum pernah dapat beasiswa ini, mungkin karena terhitung "anak baru" di komunitas jadi masih harus membuktikan diri dulu. Ya gapapa juga sih, tiap orang kan harus berproses ya. Kita liat selama 2 taun ke depan prosesnya seperti apa.

Cukup Mempengaruhi Kehidupan

Meskipun baru tahun 2023 ini gabung di komunitas ini, kebiasaan berkomunitas di wikipedia ini cukup mempengaruhi kehidupan pribadi. Terlebih lagi untuk hal yang berhubungan sama hal tulis menulis dan tata bahasanya. 

FYI, di wikipedia itu meskipun bisa menulis apapun tapi tidak sebebas yang kamu bayangkan. Menulis artikel di wikipedia harus sesuai akidah EYD dan harus mencantumkan referensi yang valid. Bahkan untuk artikel bahasa daerah pun juga harus sesuai kata yang baku. Jadi ga bisa asal tulis tanpa mikir alias ngarang.

Dokumentasi kegiatan Kopdar, sumber instagram @banjarwiki

Nah karena kebiasaan melakukan aktivitas penyuntingan ini, kegiatan nulis di blog pun jadi ikut terpengaruh hal ini. Awalnya yang hanya ingin mencari hobi baru, ternyata hobi baru ini bisa mempengaruhi hobi yang lama. Mungkin karena ga ada beban apa-apa ketika ikut kegiatan ini, makanya bisa punya pengaruh sebesar itu di kegiatan tulis menulis.

Kalo kamu merasa sudah tau tentang budaya bahasa daerahmu sendiri, tunggu sampai kamu gabung ke komunitas wikipedia bahasa daerah. Karena pasti kamu akan kaget sendiri ternyata bahasa yang kamu tau itu akan beda banget sama yang ada di wikipedia. Gabung ke komunitas wikipedia bahasa daerah akan sangat mempengaruhi penambahan kosakata kamu nantinya.

Sejak saya bergabung di komunitas wikipedia banjar, saya seperti menemukan rumah ke-3 saya. Rumah ke-2 tentu saja komunitas blogger kesayangan, Pena Blogger Banua.. heheh! Karena di komunitas ini saya bisa tetap bisa melakukan hobi saya: menulis, sambil membebaskan pengetahuan yang ada di Indonesia.

Kalo kamu sendiri, tahun baru ini punya rencana apa untuk diri sendiri? Tulis di kolom komen ya!

SEMUA YANG HILANG DAN TAK BISA KEMBALI

Lu pasti punya masa dimana lu ngerasa kalo disaat itu adalah masa paling "terbuang" dalam hal waktu, uang dan tenaga serta produktifitas kan? Bisa dibilang itu adalah zaman paling kelam yang pernah lu lalui dan penuh penyesalan ketika sadar sudah melewati itu semua.

Gue juga punya, dan akan gue ceritakan semuanya ditulisan kali ini.

Disclaimer dulu, gue nyeritain hal ini bukan berarti gue bangga sama apa yang gue lakukan. Lu liat aja judul tulisannya, ada kata PENYESALAN di sana. Gue sangat menyesal atas apa yang pernah gue lakukan di zaman itu dan gue pengen lu yang baca tulisan ini ga mengulangi kesalahan yang sama kayak gue waktu itu.

Oke mari kita mulai cerita penuh penyesalan ini.

Sejak pertama kali gue hidup, kuliah adalah masa dimana gue merasa "bebas" dari orang tua karena itu pertama kalinya gue ngekos. Waktu kuliah jadi zaman kebebasan yang menurut gue paling bebas sebebasnya. Karna selama ini waktu di rumah gue cukup terkekang sama aturan orang tua. 

Karena merasa ga ada yang ngawasin, akhirnya gue jadi terlalu santai menjalani kehidupan perkuliahan. Bukan cuman dunia kuliah, tapi juga dunia di luar kuliah akhirnya ikut-ikutan terlalu santai. Maksudnya terlalu santai itu, gue banyak membuang waktu untuk hal-hal yang ga produktif. Ketika kuliah ya sekadar kuliah, meskipun gue juga ikutan organisasi kampus, menurut gue pribadi, gue ga maksimal di sana. 

Ketika udah menjalani hidup 5 tahun setelah kuliah, baru berasa penyesalannya. Banyak banget hal-hal yang harusnya bisa gue lakuin waktu itu, tapi ga dilakuin karna terlalu santai. Waktu itu gue hanya mikirin hidup untuk hari ini, ga mikir untuk masa depan gue sendiri. Gue melalui hari-hari selama kuliah itu dengan malas dan santai tanpa mikir akibat yang akan gue rasakan di masa depan.

SEMUA YANG HILANG DAN TAK BISA KEMBALI

Hal pertama yang paling gue sesali adalah banyaknya waktu yang harus terbuang sia-sia. Gue mikir, kayaknya kalo semua waktu yang terbuang saat kuliah itu gue pake untuk hal yang lebih produktif, pasti akan jadi "sesuatu" yang bermanfaat untuk gue pribadi. Entah itu manfaatnya bisa gue rasakan sekarang, atau mungkin nanti 5-10 tahun ke depan.

Andai saja waktu yang gue buang itu gue manfaatin untuk belajar internet marketing, mungkin sekarang gue udah jadi expert. Andai waktu yang gue buang itu dipake untuk baca buku, mungkin sekarang gue udah jadi reviewer buku dengan subscriber 50k di youtube. Kalo aja gue manfaatin waktu yang terbuang itu untuk ngedalamin ilmu kuliah, mungkin sekarang gue bisa kerja di instansi/perusahaan yang sesuai sama pengalaman gue.

Hal kedua yang gue sesali adalah ke-insecure-an diri sendiri saat kuliah. Meskipun saat itu punya pacar, tapi gue masih suka cemburuan sama dia. Bahkan saking insecure-nya gue, pacar gue sering banget gue cemburuin. Kalo dia chat atau ngobrol sama cowo lain, gue cemburuin. 

Trus pas lagi bergaul sama temen-temen gue jadi orang yang rada ga asik. Ketika ada yang becandain gue, bukannya direspon dengan ketawa gue justru marah. Karna insecure gue jadi gampang tersinggung dan baperan. Temenan juga jadi ga enak kalo kayak begitu. Gue ngerasa banget kok, meskipun temen-temen gue coba memaklumi, tapi gue yakin mereka juga ga nyaman kalo ada orang yang baperan kalo dibecandain.

Gue nyesel kenapa waktu itu jadi orang yang insecure. Banyak banget kerugian yang gue rasain karna hal ini. Gue udah pernah bahas sedikit tentang ketidakpercayaan diri ini, salah satunya bikin gue jadi melewatkan banyak kesempatan untuk bisa berkembang. Karna ngerasa ga percaya diri, jadinya mau ikut suatu kegiatan minder duluan. Padahal belum tentu juga orang tau kita insecure atau ga kan?

Karena insecure ini juga yang bikin gue jadi takut untuk mencoba hal baru. Gue ga PD sama diri sendiri dan mencoba sesuatu di luar kebiasaan itu sangat susah buat gue. Merasa nyaman di zona nyaman dan ga kemana-mana. Terjebak oleh keadaan yang menurut gue "enak", padahal berbahaya banget untuk masa depan.

Hal terakhir yang gue sesali ketika di zaman itu adalah gue pemalas banget jadi orang. Sebenarnya kalo diliat-liat sih ga males-males amat, kasur tetap rapi, kamar tetap bersih. Malas disini adalah malas ngembangin diri sendiri. Jarang baca buku, jarang ikut pelatihan/seminar. Saat itu emang ga ada duit juga sih untuk ikut begituan. Karna zaman dulu kan masih jarang ada seminar/pelatihan yang gratis. Internet udah ada, tapi ga semudah sekarang untuk aksesnya.

Nah semua itu "berkolaborasi" bersama-sama bikin gue jadi anak yang minim pengembangan diri. Ikut seminar jarang karna duitnya ga cukup, kalo pun ada yang gratis juga males datangnya. Belajar di internet perlu duit lagi karna harus ke warnet, sementara internet masih susah waktu itu. Belajar dari buku bisa, sih, cuman lagi-lagi kepentok males dan duitnya ga cukup juga. Sehingga membuat semuanya menjadi lengkap.

Padahal kalo dipikir-pikir, seandainya gue nabung waktu itu, berhemat dengan maksimal, setidaknya gue bisa memenuhi keinginan untuk bisa belajar skill baru atau ngembangin konten sendiri. Intinya bisa punya sesuatu pada saat itu. Tapi sayang sekali semuanya hanya tinggal penyesalan.

PERMINTAAN MAAF KEPADA SEMUA PIHAK

Dengan penuh kesadaran diri dan tanpa paksaan, di tulisan ini gue juga mau minta maaf sama semua pihak yang pernah merasa dirugikan secara langsung maupun tidak langsung karena kelakuan di masa lalu. Tidak ada niat untuk secara sengaja membuat kalian jadi jengkel, marah ataupun bete karna kelakuan gue. Karna emang guenya aja yang tolol waktu itu, mungkin juga sekarang masih, tapi alhamdulillah lebih sadar diri sekarang. Pastinya kalo sekarang ini gue udah ga se-insecure dulu lagi.

Di zaman penuh penyesalan itu, gue terlalu gengsi untuk meminta maaf atas perbuatan yang gue lakukan. Egois banget, gue tau. Ga ada orang lain yang patut disalahkan selain diri gue sendiri karena kelakuan di zaman itu.

Untuk yang meninggalkan gue karna perbuatan yang pernah gue lakukan ke mereka, ga ada yang bisa gue sampaikan selain meminta maaf sebesar-besarnya dan membuka pintu ikhlas untuk kalian. Untuk yang masih setia bersama gue hingga hari ini, terimakasih banyak karena masih rela menyisakan satu tempat untuk gue di hati kalian.

Hidup yang gue jalanin saat ini, adalah "hasil" yang gue terima dari perbuatan di masa lalu, termasuk ketika berada di zaman penuh penyesalan itu. 

ANAK KECIL YANG MINDER


Ketika mengingat masa kecil, mungkin dibenak kamu yang terlintas adalah masa-masa indah saat itu. Bermain, becanda sama temen, ga ada beban hidup, ga ngerti masalah keuangan. Pokoknya intinya bermain aja lah dunianya, ga ada yang lain. Beda banget kayak saya yang justru kenangan yang diingat yang menyedihkan.


Menyedihkannya bukan dalam arti keuangan gitu. Alhamdulillah sih cukup ya meskipun ga berlebihan juga. Keadaan menyedihkan itu berasal dari sisi mental dan psikologis. Karena berasa tertekan memiliki orang tua yang menuntut anaknya ga boleh melakukan kesalahan. Menurut mereka salah itu sama dengan sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh manusia. Kalo lu salah, lu akan dihukum, walaupun harusnya lu ngeliat dulu kesalahan yang dia lakuin itu kayak gimana.

Kalo gue pribadi saat ini, melihat sebuah kesalahan yang dilakukan seseorang adalah sebuah proses belajar. Terutama kesalahan yang dilakukan saat melakukan sesuatu yang positif. Misalnya kalo lu lagi belajar naik motor, terus jatoh dari motornya, asalkan motornya masih dalam keadaan baik sih menurut gue ga masalah. Karna lu lagi berproses belajar di situ, untuk jadi pengendara yang lebih baik.

Nah konsep berpikir itu, ga ada di orang tua gue. Pokoknya kalo udah salah, barti lu ngelakuin kejelekan. Sayang banget ya? Padahal ga semua kesalahan itu bukan berarti jelek.

Karna konsep berpikir yang ga tepat ini, bikin gue jadi anak kecil yang minderan, baperan dan ga punya inisiatif. Selalu nunggu disuruh dan ga punya jiwa kepemimpinan. Padahal, harusnya sebagai anak pertama, memimpin itu adalah sebuah keharusan. Akibatnya, gue jadi ga bisa mimpin orang dan hanya jadi pesuruh.

Gue sangat takut untuk berinisiatif karna setiap kali gue inisiatif melakukan sesuatu, langsung diblok sama orang tua sendiri. Aneh banget ya? Kayak semuanya harus diatur sama mereka gitu loh. Padahal, gue kan bukan boneka, bukan robot juga. Gue manusia yang punya kehendak sendiri, punya keinginannya sendiri. Gue juga pengen melakukan hal yang gue sukai, ga cuman disukain sama ortu gue doang.

Bahkan luka masa kecil gue masih gue bawa sampe hari ini. Ceritanya, karna gue suka banget sama sepak bola, gue pengen banget nyobain untuk masuk sekolah bola. Makanya setelah lulus SD, gue berencana ingin masuk akademi sepak bola lokal di sini. Gue ngeliat temen-temen yang main bola di sekolah itu jago banget karena mereka masuk akademi.

Setelah gue utarakan keinginan itu, tentu saja ditolak dong. Mana mau mereka anaknya berinisiatif sendiri? Semunya harus atas dasar kontrol dan persetujuan mereka. Padahal, untuk masuk ke akademi itu kan perlu test dan belum tentu lulus juga. Kalo aja gue diizinin minimal untuk ikut tes masuknya, mungkin gue ga akan seminder itu saat itu.

Gue jadi ga percaya diri untuk sekadar punya cita-cita gara-gara mereka membunuh mimpi kecil itu. Mereka mungkin menganggap itu cuman mimpi anak-anak biasa, tapi buat gue itu mimpi besar karena ada keinginan untuk jadi jago main bola di situ. Susah juga ya hidup bersama orang tua yang parenting skill-nya masih terbatas. Mereka masih ga ngerti ada yang namanya mental health yang mesti diperhatikan.

Akhirnya gue versi anak kecil tumbuh jadi anak yang ga percaya diri.

Karena gue ga percaya diri, pada akhirnya gue gampang tersinggung sama orang. Bahkan obrolan sederhana aja bisa mentrigger ketersinggungan gue. Sensitif banget kalo ngomongin diri sendiri. Terlalu insecure pada saat itu. Orang yang ngomongin gue yang baik-baik, ga akan gue percaya dan pasti gue bantah. Tapi begitu ada orang yang ngomongin gue yang jelek-jelek, gue bakalan tersinggung. Aneh banget dah pokoknya kalo dipikir-pikir.

Gue yakin zaman dulu (atau mungkin sampe sekarang?) temen-temen gue menganggap gue orang yang ga asik. Karna susah banget untuk dibecandain. Dibecandain sedikit langsung tersinggung marah ngambek.

Awalnya dari dibikin minder di lingkungan keluarga sendiri, yang mana harusnya mereka yang paling suportif. Akhirnya di luar pun gue ga jadi orang yang percaya diri. Sayangnya gue minder terlalu lama, dan banyak banget kesempatan yang gue lewatkan karna kelamaan insecure sama diri sendiri.

Buat lu yang baca tulisan ini, gue harap lu semua ga jadi seperti gue di zaman dulu. Lu itu berharga, meskipun ga ada orang yang percaya. Lu itu mampu, meskipun ga ada seorangpun yang yakin. Lu harus percaya sama diri lu sendiri, karna dia lah orang yang paling bisa lu andalkan. Ga ada seorang pun yang lu bisa membuat lu jadi orang yang percaya diri selain diri lu sendiri.

Kalo lu secure sama diri lu sendiri, omongan apapun yang dilontarkan sama orang, ga akan berpengaruh apa-apa di hidup lu. Omongan negatif cuman jadi kata-kata kosong. Karna omongan negatif orang lain ga akan mengurangi apa yang ada di dalam diri lu selama ini. Omongan fitnah ga akan mengubah apapun yang jadi diri lu sekarang. Omongan positif akan jadi motivasi tambahan buat lu menjalani hidup lebih bersemangat.

Kenali diri lu lebih dulu, sebelum lu nyalah-nyalahin orang lain. Kalo lu udah kenal siapa diri lu sebenarnya, gue yakin lu ga akan nyalah-nyalahin orang lain. Karna lu tau apa yang berguna dari diri lu, apa yang ga berguna dari diri lu sendiri. Omongan orang lain, apalagi yang negatif, ga akan mengubah apapun yang sudah jadi jati diri lu itu.

CARA MENGATASI BURNOUT SAAT BEKERJA

Lagi-lagi tulisan ini terinspirasi dari salah satu wawancara kerja yang saya lakukan. Mungkin karena dunia digital marketing/social media specialist ini dunia yang kreatif jadi pertanyaan yang dilontarkan juga unik. Mungkin ini juga bisa menjawab keresahan kamu yang sering mengalami hal ini di dunia kreatif.

Jawaban ini berdasarkan pengalaman saya pribadi dan juga observasi ke sesama content creator yang saya kenal. Jadi mungkin saja jawaban yang keluar berbeda dari yang kalian harapkan. Meskipun berbeda, saya berharapnya kamu bisa mendapatkan inspirasi atau setidaknya memiliki sudut pandang yang baru ketika mengalami burnout beserta cara mengatasinya.

Tulisan kali ini bukan ajakan/himbauan/paksaan untuk melakukan apa yang saya tulis. Semuanya balik lagi ke kamu. Kalo mau ngikutin ya silakan, ga ikut juga gapapa. Saya hanya mencoba membagi sesuai pengalaman saja.

KENAPA BURNOUT BISA TERJADI?

Sebelum memulai menjawab pertanyaan utama, ada baiknya kita mengerti dulu istilah "burnout" itu sendiri. Menurut artikel dari halodoc.com, berdasarkan kamus psikologi American Psycological Association (APA), pengertian burnout adalah kelelahan fisik, emosional atau mental, disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif pada diri sendiri dan orang lain. Dalam konteksnya kali ini ke lingkungan kerja dan performa kerja kita.

Penyebabnya bisa macam-macam, sepengalaman gue, ada beberapa penyebab burnout:

  • Workload yang terlalu berat sehingga memberikan efek lelah pada fisik
  • Waktu istirahat yang tidak cukup sehingga mental masih belum siap untuk menghadapi tumpukan kerjaan
  • Lingkungan tempat kerja yang toxic dan tidak supportif sehingga terasa sendirian dan ga punya teman senasib yang saling menyemangati
  • Merasa tidak dihargai di tempat kerja padahal sudah memberikan seluruh kemampuan terbaiknya
  • Mulai tidak menikmati pekerjaan yang dilakukan karena terlalu banyak tuntutan yang harus dipenuhi
Jika itu semua kejadian di kamu, ada kemungkinan potensi terjadinya burnout tinggi. Masalahnya, orang-orang tu kadang ga kenal sama kesehatan mentalnya sendiri. Taunya cuman sakit badan doang. Padahal mental juga penting untuk diperhatikan karna bisa ngaruh ke kejiwaan kamu. 

Oke kalo udah tau konsep burnout dan penyebabnya, kita akan bahas gimana cara mengatasinya.

CARA MENGATASI BURNOUT

Kita akan masuk ke inti dari tulisan ini. Pertanyaan dari interviewer perusahaan kepada saya "Kalo lagi burnout biasanya ngapain?" Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat relatif, ya. Karena setiap orang pasti punya cara tersendiri untuk mengatasi stress yang dihadapinya. Kalo kita punya pandangan berbeda mengatasi burnout, itu sangat wajar.

Perbedaan itu tidak perlu diperdebatkan, terlebih hal ini sangat personal untuk setiap orang. Justru harusnya bersyukur, karna kamu jadi bisa punya sudut pandang yang terhadap suatu hal. Kamu memperkaya pengetahuanmu dengan menghargai perbedaan sudut pandang orang lain. Siapa tau dari sudut pandang yang baru itu kamu jadi terinspirasi untuk melakukannya juga.

Nah, gue pribadi punya cara sendiri untuk mengatasi burnout yang dialamin. Cara mengatasi burnout ala gue antara lain:

  • Tidur. Salah satu cara paling sering gue lakuin ketika ngalamin burnout. Soalnya tidur tu sangat berguna untuk menyegarkan otak. Otak itu ibarat komputer, pasti perlu "reset" biar tetap beroperasi dengan maksimal. Biar resetnya maksimal, maka tidur yang cukup adalah salah satu caranya.
  • Keluar rumah. Sebagai seorang anak rumahan, kegiatan di luar rumah tu jarang banget gue lakuin. Karena kerjaan di dalam rumah tu ga pernah ngebosenin buat gue. Tapi sesekali gue juga perlu untuk keluar menghidup udara bebas. Sekalian jalan-jalan juga cari inspirasi biar ga mentok di situ situ aja. Ngeliat orang-orang random di jalan tu sangat memancing kegelisahan gue untuk menuliskan suatu topik.
  • Nongkrong sama temen. Kadang kita butuh insight baru dari orang lain terhadap suatu masalah/topik. Tujuannya biar kita juga punya sudut pandang yang beda dan bisa ngeliat suatu topik itu dari berbagai sisi. Dengan begitu, konten yang kita bikin akan jadi lebih kaya secara wawasan. Diharapkan juga jadi lebih berimbang dan ga berat sebelah.
  • Baca buku. Memilih bacaan yang sesuai topik akan membuat pikiran jadi lebih terbuka. Selain nambah wawasan, membaca juga bisa menambah perbendaharaan kata dalam menulis. Buat gue membaca jadi salah satu alternatif untuk bisa menemukan kelanjutan dari sebuah tulisan/konten yang lagi dikerjakan.

Sebenarnya nulis pun juga jadi salah satu alternatif untuk menghindari burnout. Tapi terkadang, karna keseringan nulis justru bisa kena burnout juga. Makanya gue perlu banyak cara mengatasi burnout. Jangan menyepelekan burnout ya, apapun yang kamu kerjakan saat ini. Mau kamu sesenang dan sebahagia apapun ngerjainnya, pasti suatu saat ada rasa jenuh dan bosannya juga.

Kegiatan menulis akhir-akhir ini jadi sebuah paradoks buat gue. Karena di satu sisi nulis jadi alat terapi stress gue selama ini. Tapi lama-lama kalo keseringan nulis justru bikin gue jadi burnout. Bingung ga lu kalo jadi gue?

Kesimpulannya, apapun yang lu kerjakan saat ini, nikmati selagi bisa. Kalopun kerjaan lu bikin lu capek fisik dan mental, istirahat dulu. Gue ga pernah setuju sama orang yang keluar dari kerjaannya hanya karena capek. Meskipun memang kadang atasan suka ga ngotak kalo ngasih kerjaan, tapi solusinya ga berhenti dari kerjaan juga dong.

Gue pengen lu cari jalan keluar yang lain dulu, sebelum lu memutuskan untuk keluar dari kerjaan itu. Usaha dulu yang banyak sampe mentok. Kalo lu mau keluar dari sana, pastikan lu udah punya kerjaan baru yang siap nerima. Jangan cuman keluar terus jadi beban keluarga. Itu namanya enak di elu ga enak di keluarga.

Burnout itu level stressnya bisa dikurangi kalo lu bisa mengatasi peluang-peluang burnout itu sendiri. Mungkin lu bingung "gimana caranya gue tau kalo mau burnout?" Nah ini memang agak sulit, karena memang kadang dianggap cuman bosan/jenuh doang. Kalo misalnya lu ga ngeremehin tanda-tanda ini, nanti jatohnya numpuk dan akhirnya stress akut.

Bosan dan jenuh itu salah 2 gejala burnout sebenarnya. Kalo lu udah mulai ngerasa apa yang lu lakukan sudah terlalu monoton dan membosankan, segera antisipasi. Entah itu tidur, cari kegiatan lainnya, atau ambil cuti dari kerjaan. Intinya jangan dicuekin rasa bosan dan jenuh lu itu. Lakukan sesuatu yang berbeda atau yang lebih menyenangkan selain kerjaan monoton itu.

Tapi kalo lingkungan kerja lu udah terlalu beracun/toxic ya emang harus keluar sih. Asal lu udah punya cadangan, jangan asal keluar tanpa persiapan. Itu tolol namanya kalo begitu. Gue sih ga menyarankan lu keluar sebelum punya kerjaan baru, ya. Tapi kalo ngerasa udah ga tahan lagi sama lingkungannya, ya silakan aja.

Gue tau ketahanan mental tiap orang tuh beda-beda. Jadi di tulisan ini gue ga akan memaksa lu untuk ngikutin apa yang gue tulis. Ini hanya sudut pandang gue yang dirasakan selama ini ketika menghadapi burnout. Selebihnya gue menyerahkan segala keputusan pada lu sendiri. Karna yang paling tau tentang diri lu adalah lu sendiri. Kenali diri lu lebih dalam, maka lu akan jauh lebih siap menghadapi tantangan di mas depan.

Kalo lu sendiri gimana caranya mengatasi burnout? Tuliskan pengalaman lu mengatasi burnout saat bekerja di kolom komentar dong!

Resep Indomie Pedas Simple Langsung Bisa Dimakan

Salah satu inovasi manusia zaman modern paling brilian menurut gue adalah ditemukannya mie instan. Terutama yang merk Indomie, tau banget selera pasar kayak gimana. Udah liat kan tulisan gue yang ngebahas berbagai varian indomie? Itu salah satu tanda kalo Indomie memang market oriented banget posisinya.

Varian indomie yang paling sering gue konsumsi adalah indomie goreng. Gue juga suka yang varian sambal matah, salted egg dan indomie goreng pedas. Rata-rata memang varian indomie goreng semua, karena emang ga terlalu suka mie kuah.

Saking seringnya bikin indomie, gue sampe bosen sama resep indomie yang itu-itu aja. Gue coba bereksperimen dengan mencoba menambahkan random kondimen di Indomie yang gue makan. 

Cara Membuat Resep Indomie Pedas Simple

Berikut resep bikin indomie pedas simple ala gue:

1. Rebus air yang sudah dibubuhi garam + tepung sedikit. Kurang lebih selama 3-4 menit atau sampai blebek-blebek. Gunanya nyampurin garam itu biar air mendidihnya ga sampe tumpeh-tumpeh dari tempatnya. Kalo ga pengen pake garam, barti porsi airnya dikurangin aja. Gunanya tepung tu katanya biar rasanya jadi makin gurih gitu. Gue dapet trik ini dari twitter juga, tapi belum berasa bedanya di gue sih, mungkin kurang banyak.

2. Kalo airnya udah blebek-blebek, masukin 1 bungkus utuh langsung. Usahain tempatnya muat, ya. Kalo ga ada, yaudah dipatahin biar muat. Tujuan gue ga ngeremukin mie-nya ini biar nanti pas dimakan ada sensasi kriuk gitu.

3. Direbusnya ga perlu lama-lama, ya ges! sekitar 3-4 menitan aja. Karna gue pribadi ga suka tekstur mie yang benyek dan "ngembang" gitu. Menurut gue jadi ga enak diliat dan ga bikin nafsu makan. Tapi ini kan soal selera, jadi kalo lu ga mau ngikutin cara gue ya gapapa juga.

4. Sambil lu nunggu mie-nya direbus, siapkan dulu bumbu indomie-nya. Karna gue ga terlalu suka mie yang keasinan, jadi bumbu bubuknya cuman setengah bungkus aja. Bubuk cabe masukin full/sesuai selera. Minyak + kecap masukin semua. FYI, versi Indomie di Kalimantan itu ga ada sambel cairnya. Jadi cuman ada 4 kondimen, bumbu+chili power dan kecap+minyak doang. 

5. Selain kondimen default dari Indomie, gue nambahin 2 pelengkap lagi yang selama ini gue yakini bikin makan indomie makin nikmat. Cabe rawit dan mentega/margarin. Untuk cabe rawit biasanya gue tambah 2 biji, tapi kalo ukurannya kecil biasanya jadi 3 biji. Margarin/mentega itu ga perlu banyak-banyak, cukup 2 sendok teh aja/1 sendok makan. Tujuan nambah cabe rawit udah pada tau lah ya? Namanya aja resep indomie pedas. Ga mungkin ga pake cabe ya kan? Nambahin mentega ini, gue dapetin dari nonton video "Dapur Amatir Lawless" beberapa tahun yang lalu. Menurut gue ini inovasi canggih bangett!! Karna bikin rasa indomienya jadi lebih "kaya" di mulut.

6. Kalo semuanya udah lu masukin ke mangkok/piring, aduk rata jadi 1. Aduk sampai semua bumbu tadi tercampur semuanya. Gue bukan tipe orang yang suka campurin bumbu di tempat merebus mie-nya. Karna bikin jadi kotor dan susah ngebersihinnya nanti.

7. Setelah dirasa cukup matang, kalo gue sekitar 3-4 menit ngerebusnya udah cukup, matikan kompor lalu diamkan mie-nya di wadah selama kurang lebih 30 detik - 1 menit-an. Jujurly, gue ga terlalu ngerti dari sisi kulinernya apakah ini bermanfaat atau ga, tapi gue mikirnya kalo mie-nya didiemin sebentar setelah diaduk di atas api tu jadi lebih enak aja.

8. Tiriskan indomie dari air rebusannya sekering keringnya. Karna gue pribadi ga terlalu suka indomie goreng yang ada air-airnya. Karna kalo ada airnya nanti jatohnya kayak mie kuah, dong?

9. Ini step terakhirnya, setelah dirasa cukup kering campurkan aja mie sama bumbu yang tadi. Aduk rata sampai Indomie-nya bercampur dengan bumbu. Indomie goreng pedas udah siap disantap selagi panas.

Informasi Tambahan Untuk Resep Indomie Pedas

Beberapa informasi tambahan yang mungkin berguna untuk lu yang mau ngikutin resep gue:

- Kalo lu ga suka cabe rawit, bisa diganti sama bubuk cabe atau saos sambal kesukaan lu. Bebas aja ga harus ngikutin resep gue 100%. Sesuaikan sama selera lu.

- Kalo mau lebih nikmat lagi, lu bisa tambahin susu dancow bubuk putih. Gausah banyak-banyak, cukup setengah sendok teh aja. Itu akan bikin Indomie Gorengnya jadi makin gurih dan ekstra creamy rasanya. Dicampurnya setelah Indomie diaduk rata sama bumbu. Jadi nyampurin susu bubuknya setelah semua proses di atas selesai.

- Lu bisa beli indomie di warung terdekat atau tempat jual indomie online di marketplace sesuai dengan keinginan. Kalo mau memajukan UMKM belilah di warung terdekat lu meskipun harganya lebih mahal sedikit. Tapi dengan membeli di sana, lu udah ngebantu pemiliknya untuk bisa ngasih makan anaknya, bayar sekolah anaknya, beliin sepatu baru untuk anaknya, dan lainnya. 

Menurut gue, resep ini yang paling simpel untuk bikin Indomie pedas. Gue ga bisa ngasih resep Indomie kuah karena jarang banget makan yang kuah-kuah untuk mie. Lebih suka yang goreng karena lebih bisa menikmati rasanya. Lagi-lagi ini masalah selera, ya ges. Jadi ga harus ngikutin resep punya gue.

Kalo lu gimana nih? Apa punya resep andalan bikin Indomie? Khususnya varian Indomie goreng, ya ges. Tulis di kolom komentar, ya! Berbagi menu makanan andalan ga akan mengurangi kenikmatan suatu makanan, kan? Justru berbagi resep andalan juga berbagi kebahagiaan.

Untuk lu yang males masak, dimana resto/warung andalan lu kalo mau cobain kuliner khas Indomie? Coba tulisin juga warung/resto andalan lu itu di kolom komentar. ya ges!