Kelebihan Sholat Istikharah

Ketika hidup tengah dilanda kebimbangan berat, entah untuk memutuskan sesuatu atau ketika ingin menjalankan sesuatu, maka Islam memberikan memberikan cara bagi para penganutnya untuk melakukan sholat istikharah. Sholat ini ditujukan bagi kita umat muslim agar senantiasa memohon kepada Allah SWT untuk memberikan petunjuk. Sholat istikharah sendiri adalah sunah yang dianjurkan ketika kita tengah menghadapi pilihan yang berat dan ingin segera menemukan jawaban dari pilihan tersebut.


Tata Cara Sholat Istikharah


Tata cara sholat istikharah sendiri memiliki kemiripan dengan sholat sunah yang lain, sebab sholat ini juga tidak mematok waktu tertentu untuk dijalankan. Bisa pada siang hari, sore hari, sepertiga malam awal, atau pada sepertiga malam akhir. Namun yang pasti, doa dan niat yang kita panjatkan kepada Allah SWT dalam usaha agar kita memperoleh jawaban haruslah tulus.

Sebagian umat muslim ada yang berpendapat bahwa jawaban dari sholat istikharah ini dikirim Allah SWT lewat mimpi, sedang sebahagian lainnya berpendapat bahwa jawaban dari sholat sunah ini berada pada kemantapan hati kita dalam memilih suatu jawaban. Kita bebas untuk meyakini sisi sebelah mana yang ingin kita percayai agar Allah SWT bisa memberikan kita jawaban, sebab tentu saja kedua hal tersebut adalah kekuasaan Allah SWT.

Allah SWT yang maha mengetahui dan maha membolak balikkan hati sudah tentu bisa memberikan kita jawaban melalui media manapun yang Allah SWT kehendaki. Tugas kita hanyalah menjalankan perintahnya, juga anjuran untuk menjalankan sholat istikharah ketika kita sedang menghadapi permasalahan yang rumit dan menuntut kita untuk memilih. Karena sholat istikharah sendiri adalah perintah Allah melalui Nabi Muhammad SAW yang kemudian menyampaikan kepada kita umatnya, agar senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun, termasuk di dalamnya ketika kita bimbang dalam memutuskan sesuatu.

Umat muslim yang telah melaksanakan sholat istikharah, maka di dalam hatinya akan mendapatkan ketenangan serta ketentraman dalam menjalani hidup yang sebelumnya dirasa bimbang. Hal ini tentu saja bisa membuat seorang muslim menjadi lebih mantap dalam memilih sesuatu, serta menjadikan hati jadi lebih yakin. Selain itu, sholat istikharah juga dimaksudkan untuk membuat hamba menjadi lebih dekat kepada sang pencipta, Allah SWT.

Maka dari itu, hendaklah ketika seorang muslim tengah merasakan kebimbangan dalam hati, sebaiknya segera melaksanakan sholat sunah istikharah ini. Sebab begitu banyak manfaat yang dapat kita rasakan ketika melakukan sholat istikharah, seperti telah ditulis sebelumnya. Selain itu, sholat ini juga memiliki manfaat lain seperti menambah kadar ketaqwaan kepada Allah SWT, dan tentu saja membuat doa-doa yang kita panjatkan menjadi lebih mudah untuk dinyatakan oleh Allah SWT.

Terakhir, admin juga menyampaikan bahwa dalam melaksanakan sholat ini hendaklah terlebih dahulu seorang muslim bersuci, baik dari hadats besar maupun hadats kecil. Ada baiknya untuk mandi wajib terlebih dahulu, guna memastikan tubuh kita telah suci dari sisa-sisa hadats besar yang ada. Kemudian berwudhu agar supaya mensucikan diri dari hadats lain yang masih tersisa.

Kegiatan lain yang sebaiknya kita lakukan sebelum melaksanakan sholat istikharah adalah bersiwak, memotong kuku, menyisir rambut dengan rapi, menggunakan wewangian seperti parfum non alkohol, dan juga membersihkan ruangan setidaknya dengan menyapunya terlebih dahulu. Kegiatan ini dilakukan agar ruangan tempat kita hendak melaksanakan sholat istikharah menjadi lebih rapi dan bersih, yang tujuannya adalah membuat sholat kita menjadi lebih khusuk.

Itu adalah tulisan singkat mengenai kelebihan serta mengapa seorang muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunah yang satu ini. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari tulisan singkat ini, amin ya rabbal alamin.

 

Cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir di dalam Surah Al-Kahfi

Setiap hari jumat umat muslim dianjurkan untuk membaca salah satu surah di Al-Quran yakni Surat Al Kahfi. Al-Kahfi terdiri atas 110 ayat dan berada di urutan surah nomor 18 di dalam Al-Quran. Al-Kahfi mempunyai arti dalam Bahasa Indonesia yakni penghuni – penghuni gua. 

cerita-nabi-musa-dan-nabi-khidir



Beberapa keutamaan membaca surah Al-Kahfi adalah :

1. Dihindarkan dari fitnah Dajjal
2. Menjadi lentera di hari kiamat
3. Dijauhkan dari marabahaya
4. Menghapuskan dosa diantara jumat

Cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir

Ayat-ayat di dalam surah Al-kahfi juga mempunyai arti dan pelajaran yang bisa diambil. Salah satu cerita yang ada di dalam surah Al-Kahfi yakni Surah Al-Kahfi 60 – 82. Ayat-ayat tersebut menceritakan kisah perjalanan Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidir.

Sebab turunnya surah Al-Kahfi adalah teguran Allah untuk Nabi Musa karena kesombongan Nabi Musa yang merasa menjadi orang paling pandai. Kebanggan dan kesombongan dari Nabi Musa terlontar ketika salah satu ummatnya bertanya mengenai siapakah orang yang paling pandai. Hal ini juga tertulis di dalam surah Al-Kahfi ayat 60 yang artinya :

“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".

Dalam sebuah tafsir disebutkan bahwa ketika Nabi Musa ditanya oleh Kaumnya Bani Isroil tentang “siapa manusia yang paling banyak ilmunya?” kemudian Nabi Musa menjawab “Aku”, kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa bahwa Allah memiliki hamba di sebuah tempat pertemuan anara dua laut yang mempunyai ilmu lebih banyak dari Nabi Musa. Kemudian nabi Musa bertanya “Bagaimana aku dapat menemuinya ya Allah?” kemudian Allah mewahyukan “Bawalah ikan dengan keranjang maka ketika ikan dalam keranjan itu hilang maka engkau sudah sampai kepada tujuanmu”.

Ketika akhirnya Nabi musa bertemu dengan Nabi Khidir, Nabi Khidir menolak menjadikan Nabi Musa mengikutinya dengan berkata bahwasannya Nabi Musa tidak akan sanggup sabar ketika mengikutinya dikarenakan Nabi Musa tidak bisa bersabar untuk sesuatu yang Nabi Musa tidak mempunyai pengetahuan cukup tentangnya. 

Namun pada akhirnya Nabi Musa menjadi pengikut dari Nabi Khidir dengan syarat Nabi Musa tidak boleh menanyakan sesuatu sampai Nabi Khidir menjelaskannya kepada Nabi Musa. Kisah tersebut telah dijelaskan dalam surah A-Kahfi ayat 66 – 70.

Ada 3 kejadian yang membuat Nabi Khidir tidak lagi menjadikan Nabi Musa sebagai pengikutnya seperti di jelaskan di dalam surah Al-Kahfi ayat 71 – 82. 

Kejadian pertama adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa menaiki sebuah perahu kemudian Nabi Khidir melubangi perahu tersebut, Nabi Musa bertanya “Mengapa engkau melubangi perahu, apakah untuk menenggelamkan penumpang didalamnya? Sungguh engkau telah melakukan kesalahan yang besar”.

Kejadian kedua adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa bertemu dengan seorang anak kecil kemudian Nabi Khidir membunuh anak tersebut. Nabi Musa Bertanya “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh engkau telah melakuksan sesuatu yang mungkar.

Sedangkan kejadian ketiga adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa sampai kesuatu tempat dan Nabi Khidir menegakkan Kembali dinding rumah yang hampir roboh, kemudian Nabi Musa bertanya “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.

Nabi Musa akhirnya berpisah dengan Nabi Khidir setelah melewati 3 kejadian itu, namun sebelum berpisah Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa tetang perbuatan – perbuatannya. Perahu yang dilubangi oleh Nabi Khidir adalah perahu milik seorang miskin, dimana di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merapmas setiap perahu yang lewat. 

Sedangkan seorang anak kecil yang dibunuh oleh Nabi Khidir adalah anak kafir dari orangtua yang mukmin dan Allah akan mengganti anak yang lebih baik dari anak tersebut. Yang terakhir dinding rumah yang ditegakkan kembali adalah rumah milik dua anak yatim dimana dibawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua dan ayah mereka adalah seorang yang sholeh.